digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Shefira Herlindya Putri.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

DAS Citarum Hulu merupakan daerah aliran sungai terbesar di Provinsi Jawa Barat yang menyokong aktivitas serta sumber kehidupan masyarakat sekitar. Dengan demikian, kualitas air Sungai Citarum patut terus diperhatikan dengan mnentukan status mutu air menggunakan indeks kualitas air. Terdapat banyak metode penentuan indeks kualitas air yang dapat digunakan contohnya yaitu National Sanitation Foundation Water Quality Index (NSF WQI), Indeks Prati, dan Indeks Dinius. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan komparasi dari ketiga metode tersebut berdasarkan data sekunder berupa data kualitas air dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat tahun 2013 – 2022 di titik pemantauan Wangisagara, Koyod, Setelah IPAL Cisirung, dan Nanjung serta data primer berupa data pengambilan sampel pada bulan Februari dan Juni di titik pemantauan yang sama. Data yang didapat dikelompokkan menjadi data bulan basah – kering, tahun basah – kering, pertitik pemantauan, dan pertahun pemantauan. Hasil penelitian pada data sekunder menunjukkan bahwa metode Indeks Prati cenderung mengklasifikasikan badan air ke dalam kelas kualitas air yang lebih tinggi. Hasil kelas kualitas air yang lebih rendah diperoleh ketika menerapkan Indeks Dinius. Kemudian, NSF WQI merupakan metode yang lebih “ketat” dan memberikan hasil kelas kualitas air yang terendah. Sedangkan hasil penelitian pada data primer menunjukkan bahwa NSF WQI dan Indeks Prati cenderung mengklasifikasikan badan air ke dalam kelas kualitas air yang lebih baik dibandingkan Indeks Dinius.