digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Putu Nala Viswa Dharma
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pada negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia, yang menuntut terjadinya percepatan ekonomi, menuntut semakin banyak pula sumber daya alam yang dieksploitasi seperti pembangunan industri, pelabuhan, dan prasarana lainnya yang merupakan indikator terjadinya peningkatan aktivitas perekonomian. Peningkatan aktivitas perekonomian seperti ini ikut mempercepat terjadinya kerusakan pada kawasan muara khususnya pada Kecamatan Cijulang yang merupakan wilayah pesisir dan terdapat hutan mangrove saat ini terkena dampak dari pertumbuhan ekonomi. Maksud dan tujuan dari tesis perancangan ini yaitu memberikan arahan pemanfaatan ruang pada wilayah muara yang berdasarkan kepada coastal resilience secara spasial. Metode perancangan pada kawasan muara cijulang ini menggunakan panduan dari La-Gro dan Coastal Resilience yaitu bagaimana respon terhadap sosial , respon terhadap pasang surut , respon terhadap mitigasi abrasi dan pendangkalan serta respon terhadap aktivitas ekonomi terhadap lingkungan Berdasarkan isu permasalahan tekanan akibat pesatnya pertumbuhan perkotaan yang membuat area muara mulai terdegradasi , maka di kembangkan lah konsep rancangan ecoventour land for resiliency yang memiliki empat prinsip yaitu ecological landscape , resilience , working productive landscape dan adventourism yang diimplementasikan ke dalam rancangan lanskap area muara Cijulang dengan skema merubah sistem tata letak ruang yang dianggap telah melanggar aturan dari sempadan muara dengan mengusulkan pengembalian area green belt menjadi hutan mangrove, mengusulkan sistem tambak menggunakan silvofishery dan mengembang spot-spot ruang luar yang potensial untuk dijadikan ekowisata minat khusus (EMK) dengan pengembangan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung keberlangsungan wisata konservasi mangrove sebagai bentuk merayakan alam. Empat prinsip tersebut di wujudkan sebagai suatu sistem keruangan yang didalamnya terdapat panduan dan kebijkan pemanfaatan wilayah muara seperti penentuan area lindung dan budidaya yang nantinya dapat mengontrol perkembangan pada muara Cijulang. Adapun rancangan skala mikro yang dilakukan yaitu dengan mengusulkan rancangan yang fokus pada empat zona yaitu: 1. Zona pelayanan wisata 2. Zona konservasi laguna 3. Zona river front park dan observatory deck 4. Zona Proteksi Muara