digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naomi Antonia Sidabutar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan industri logam di Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian, namun memberikan dampak pada lingkungan berupa pencemaran zat toksik dari air limbah. Fitoremediasi merupakan teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif metode konvensional untuk meremediasi air limbah menggunakan bantuan tanaman serta menghasilkan bioproduk bernilai tinggi dari biomassa fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toleransi dan kemampuan Typha latifolia dalam meremediasi logam nikel (Ni), serta memproduksi hidrolisat gula pereduksi dari biomassa fitoremediasi melalui hidrolisis enzimatik dengan jamur Aspergillus niger. Fitoremediasi dilakukan terhadap limbah electroplating dengan konsentrasi 385 ppm Ni, 1100 ppm Ni, dan kontrol. Performa fitoremediasi dievaluasi dari parameter removal percentage (%removal), BOD, COD, bioconcentration factor (BCF), dan translocation factor (TF). Nilai %removal terbesar didapat dari perlakuan 1100 ppm Ni (99,99%) dengan akumulasi Ni pada taruk dan akar sebesar 11,36 dan 47,67 mg/kg. Penurunan kadar BOD dan COD dari air limbah electroplating didapatkan sebesar 67,16% dan 66,67%. Dari seluruh perlakuan, didapat nilai BCF<1 dan TF<1 yang mengindikasikan akumulasi dan translokasi logam Ni tidak optimal diduga akibat kadar Ni yang terlalu tinggi. Nilai relative growth rate (RGR) bernilai positif di seluruh perlakuan menunjukkan toleransi T. latifolia terhadap cekaman logam berat, meskipun terjadi hambatan pertumbuhan. Perolehan gula pereduksi dari hidrolisat pada perlakuan 385 ppm Ni dan 1100 ppm Ni adalah 0,250 dan 0,262 mg/g berat kering substrat biomassa secara berurutan. Tidak ditemukan adanya perbedaan signifikan pada kontrol dan penggunaan jamur yang terjadi akibat peningkatan kadar lignin dan penurunan selulosa serta hemiselulosa yang menghambat aktivitas hidrolisis enzimatik oleh Aspergillus niger.