ABSTRAK Tiar Salsabila Fitriazaki
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Kemasan sekali pakai merupakan sektor penghasil limbah plastik terbesar (47%) dengan
fast-moving consumer goods (FMCG) sebagai industri pengguna terbesar. Kemasan ini
memiliki beragam dampak negatif sehingga perlu segera dikurangi dengan menggunakan
pendekatan ekonomi sirkular. Guna ulang (reuse) merupakan strategi pengurangan plastik
yang lebih sirkular daripada daur ulang (recycle). Meskipun demikian, jumlah solusi guna
ulang di industri FMCG saat ini masih sangat sedikit (1,2%) relatif terhadap jumlah solusi
daur ulang (65%). Di Indonesia, hal ini disebabkan oleh tiga faktor yang menghambat
implementasi sistem kemasan guna ulang yaitu hambatan regulasi, hambatan infrastruktur,
dan hambatan transformasi perilaku konsumen. Penelitian ini ditujukan untuk merancang
model bisnis sirkular yang dapat meningkatkan penggunaan sistem kemasan guna ulang
melalui penyelesaian hambatan transformasi perilaku konsumen di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan mengombinasikan kerangka ekonomi sirkular
BS8001:2017, kerangka perencanaan dan pengembangan produk (khususnya metode
generic product development) serta kerangka riset pasar (khususnya metode choice-based
conjoint hierarchical Bayes, latent class clustering, dan in-depth interview). Kombinasi
kerangka & metode ini dapat membagi proses penelitian ke dalam empat fase yaitu fase
framing & scoping, fase concept development, fase system-level design, dan fase
perancangan kanvas model bisnis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa preferensi pengguna bersifat homogen dan konsep model
bisnis sirkular yang dapat meningkatkan penggunaan kemasan guna ulang di Indonesia
adalah kemasan guna ulang yang diplih menggunakan webapp, diisi oleh penyedia, dikirim
langsung ke rumah atau diambil ke toko, serta memberikan insentif cashback. Konsep model
bisnis kemudian dituangkan ke dalam bentuk kanvas model bisnis dan customer journey
sehingga dapat dieksekusi secara langsung oleh pelaku bisnis. Pemetaan konteks bisnis
eksisting dan validasi kanvas model bisnis menunjukkan bahwa kolaborasi multi-
stakeholder dengan menggunakan pendekatan sistem dibutuhkan untuk dapat
mengimplementasi kemasan guna ulang yang sudah dirancang dengan sukses.