digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Esensinya, sepakbola merupakan pergerakan sosial untuk mencapai satu tujuan. Kemudian, sepakbola berevolusi menjadi suatu industri hingga saat ini sehingga setiap aktivitas dan produknya bisa menjadi suatu komoditas dengan tujuan meraih keuntungan. Di antara lima produk yang menghasilkan pendapatan untuk tim sepak bola, jersey sepakbola telah berkembang dari sekedar penanda pemain di lapangan, identitas tim dan suporter, hingga menjadi elemen penting untuk tujuan komersial dan pemasaran, sampai membentuk identitas dan citra diri. Hal ini juga terjadi di industri sepak bola Indonesia khususnya berdampak pada timnas sepak bola Indonesia yang menyematkan lencana Garuda Pancasila dan warna bendera Merah Putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi struktur tanda dari jersey Timnas sepakbola Indonesia serta mengidentifikasi dari pengaruh elemenelemen tanda dalam jersey terhadap penggunanya yang merupakan non-pemain. Objek penelitian ini adalah jersey kandang dan non-penjaga gawang Timnas sepakbola Indonesia edisi tahun 2022 - 2024 berwarna dasar merah. Tesis ini menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes, ideologi Louis Althusser, dan fetisisme simbol nasional dari Kuryel. Meski ada beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang jersey sepakbola, namun belum ada penelitian yang menyinggung secara spesifik tentang jersey tim nasional, khususnya jersey timnas sepakbola Indonesia. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis teks Roland Barthes, melakukan observasi ke stadion Gelora Bung Karno saat pertandingan Timnas Indonesia di kompetisi Piala AFF bulan Desember 2022, serta melakukan wawancara dengan masyarakat Indonesia yang memiliki dan menggunakan jersey Timnas Indonesia. Dalam aspek yang ditinjau dari struktur tanda, penelitian ini mampu mengungkapkan bahwa narasi kesatuan, kebersamaan, dan kebhinekaan yang digaungkan secara sengaja oleh Presiden Soekarno sejak masa awal kemerdekaan adalah mitos yang terungkap dalam jersey Timnas sepakbola Indonesia, sehingga ideologi yang hadir dalam jersey Timnas Indonesia ini adalah ideologi nasionalisme Indonesia dan mampu tertanam hingga saat ini. Namun fenomena industri sepakbola secara menyeluruh yang menjadikan jersey Timnas Indonesia adalah bagian dari produk komoditas yang bisa digunakan oleh konsumen dan masyarakat berperan besar dalam pembentukan mitos dan ideologi yang berorientasi pada kapitalis dan komodifikasi sehingga menimbulkan pemaknaan yang berlapis dan saling tumpang tindih. Antara ideologi nasionalisme dan ideologi kapitalis dalam jersey Timnas Indonesia tidak akan mampu dipisah-pisahkan atau dibatas-batasi karena dominan dari masing-masing ideologi akan dipengaruhi oleh konteks ruang dan waktu. Sementara itu, jersey Timnas sepakbola Indonesia mampu memberikan pengaruh yang beraneka ragam terhadap penggunanya, dari aspek pembentukan citra diri yang mampu memberikan rasa kegagahan dan kebanggaan dari elemen tanda yang tersemat, terciptanya jaringan bisnis yang diakibatkan oleh citra dari merek Timnas Indonesia itu sendiri, menjadi sarana edukasi dan perawatan sejarah, serta menjadi sarana pembentukan jaringan sosial membentuk suatu komunitas. Oleh karena itu, pemaknaan jersey timnas Indonesia mampu melampaui fisiknya lebih dari sekedar sehelai kain yang digunakan di lapangan tetapi bisa menjadi bagian dari memperlihatkan dan menunjukkan identitas diri penggunanya di tengah masyarakat. Meski begitu, jersey Timnas Indonesia dianggap mengalami perluasan pemaknaan dan fungsinya tanpa menghilangkan esensi dan makna aslinya. Dengan menyoroti interaksi kompleks antara identitas nasional, kepentingan ekonomi dan bisnis, dan elemen tanda dalam konteks sepak bola dan merk, temuan penelitian ini diharapkan mampu memajukan bidang studi desain dan semiotika melalui sepak bola