ABSTRAK Rania Salsabiila Azhaari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Uwi putih (Dioscorea rotundata) sangat bernilai sebagai sumber makanan karena kandungan karbohidrat dan patinya yang tinggi. Meskipun demikian, budi daya uwi putih masih jarang dikembangkan karena memiliki masa dormansi yang panjang dan memerlukan jumlah bibit yang besar. Dalam upaya mengurangi kebutuhan bibit, penanaman uwi dapat dilakukan dengan menggunakan potongan umbi uwi sebagai bibit. Bakteri PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) terbukti dapat mempercepat pertumbuhan tunas dan akar. Penggunaan pupuk NPK yang disubstitusi dengan pupuk kompos dapat memenuhi unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Penggunaan biosaka sebagai elisitor berperan dalam meningkatkan sistem pertahanan tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh pemberian PGPR Azotobacter chroococcum dan elisitor biosaka serta pengaruh variasi perlakuan massa bibit, variasi konsentrasi pupuk NPK dengan imbangan pupuk kompos terhadap pertumbuhan serta perolehan tanaman uwi putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor I adalah massa bibit yang terdiri atas 3 taraf yaitu M1: bibit 50 g, M2: bibit 100 g, dan M3: bibit 200 g. Faktor II adalah konsentrasi pupuk NPK yang terdiri atas 5 taraf yaitu P1: 0% pupuk NPK + biosaka, P2: 10% pupuk NPK + biosaka, P3: 25% pupuk NPK + biosaka, P4: 50% pupuk NPK + biosaka, dan P5: 100% pupuk NPK + biosaka. Terdapat 3 jenis kontrol yaitu K0: 100% pupuk NPK tanpa biosaka, K1: tanpa pupuk dan tanpa biosaka, dan K2: tanpa pupuk + biosaka. Sebelum ditanam bibit uwi direndam ke dalam suspensi Azotobacter chroococum (40 g/lit) selama 6 jam. Pemupukan menggunakan pupuk NPK (20:20:30 %) dilakukan pada 1 MST dan 4 MST dengan dosis yang sama dan pupuk kompos pada 4 MST. Elisitor Biosaka disemprotkan di atas tanaman setiap 10 hari. Penanaman uwi putih dilakukan selama 154 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman menggunakan bibit 200 g (M3) dengan pemberian pupuk NPK 25% (P3) yang dibantu oleh biopriming bibit dan pemberian elisitor biosaka memberikan profil pertumbuhan, yaitu: panjang tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, dan jumlah cabang yang paling tinggi dibandingkan variasi lain. Penanaman menggunakan bibit 200 g (M3) dengan pemberian pupuk NPK 10% (P2) yang dibantu oleh biopriming bibit dan pemberian elisitor biosaka memberikan perolehan massa umbi uwi putih yang paling tinggi dibandingkan variasi lain.