Desainer grafis, adalah profesi dengan pengaruh dan cakupan pekerjaan yang cukup
besar. Hal tersebut menyebabkan profesi ini memiliki angka peminatan yang terus
berkembang setiap tahunnya. Meski demikian, desain grafis secara kualitas dan
apresiasi menunjukan kemerosotan. Tentu kondisi tersebut sangat kontradiktif
dengan perkembangan peminatannya yang terus berkembang baik. Menurut,
International Council Of Design (ICO-D), selain dari faktor kualitas kompetensi,
kemerosotan pandangan tersebut juga dapat terjadi karena masih adanya
permasalahan pada etika pelaku profesionalnya. Sebagai sebuah daerah yang
memiliki kondisi sosial yang cenderung informal bahkan di lingkungan pekerjaan,
Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang merasakan kondisi tersebut. Dimana,
sikap informal yang dimiliki oleh sebagian dari praktisi, membuat terbentuknya
sikap kurang acuh terhadap hal dirasa baku seperti perjanjian kerja, ataupun sikap
profesional untuk memisahkan hubungan pertemanan dengan pekerjaan. Sikap
tersebut membuat profesi desain grafis di Kota bandung belum mendapatkan
penghargaan yang maksimal dari industri. Terdapat juga Insight dari hasil Focus
Group Discussion yang dilakukan dengan para praktisi desain di Kota Bandung
yang menyatakan bahwa selama ini persepsi terhadap etika profesi dari masingmasing praktisi berbeda-beda berdasarkan pemikiran dan pengalaman masingmasing sehingga perlu adanya penanaman etika sedini mungkin sehingga dapat
meningkatkan value dari profesi desain grafis di mata industri praktis dan pemakai
jasa. Melalui metode perancangan double diamond agar penelitian dapat terarahkan
dengan baik, Media film interaktif pun adalah alternatif output yang efektif untuk
dapat dimanfaatkan. Karena, media tersebut dapat memberikan pembelajaran
melalui sebuah simulasi studi kasus yang disuguhkan dengan memperlihatkan
secara baik sebab akibatnya. Agar tersampaikan dengan baik, media utama itu
dibantu dengan strategi komunikasi AISAS yang dimanfaatkan sebagai pengantar
target audience pada media utama. Setelah melakukan uji coba, didapatkan hasil
bahwa permasalahan yang cukup urgensi untuk diatasi di Kota Bandung ialah
pemahaman mengenai lisensi aset, etika dalam mematuhi kontrak kerja, juga
formasi kerjasama intradisiplin yang dimana permasalahan tersebut berkaitan
dengan etika berkomunikasi ddidalam lingkungan pekerjaan. Dan diketahui pula
bahwa responden merasa nyaman dan paham untuk belajar melalui media film
interaktif yang disuguhkan.