digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Struktur sandwich dari serat alam memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi material alternatif pengganti logam dan kayu. Hal ini dikarenakan sifatnya yang dapat diperbaharui, ringan, dan sifat mekaniknya yang kompetitif dibandingkan dengan komposit serat gelas. Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya alamnya termasuk serat alam. Namun permasalahannya adalah struktur sandwich sangat rentan terhadap beban kompresi. Tugas akhir ini meneliti tentang perilaku yang terjadi pada kolom sandwich komposit alam ketika diberi beban tekan. Kolom sandwich terdiri dari core (Serbuk Kelapa/Latek) dan face (Rami/Epoxy atau Serat Kelapa/Epoxy). Kolom sandwich dimodelkan secara dua dimensi pada MSC.Nastran sebagai kolom sempurna dengan tumpuan sederhana dan beban uniaksial. Pada tugas akhir ini dibuat empat jenis model, yaitu model overall buckling, wrinkling, model dengan variasi ketebalan core, dan model overall buckling dengan delaminasi awal. Dari hasil analisis, beban kritis untuk model overall buckling kolom sandwich dengan face Rami/Epoxy sebesar 206,02 N/mm dan untuk model wrinkling sebesar 306,97 N/mm. Sedangkan untuk model overall buckling dengan face Serat Kelapa/Epoxy sebesar 73,65 N/mm dan untuk model wrinkling sebesar 149,60 N/mm. Dari model dengan variasi ketebalan core diperoleh bahwa beban kritis meningkat seiring peningkatan ketebalan core dan terjadi perubahan modus dari overall buckling ke wrinkling setelah mencapai ketebalan core tertentu. Terjadi penurunan beban tekuk kritis untuk model kolom sandwich dengan delaminasi awal. Pada eksperimen, kolom sandwich terjadi delaminasi dan harga beban tekuk kritisnya mendekati hasil numerik untuk model dengan delaminasi awal 40%.