digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sinta Oktaviani Wahyu Widodo
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

sitosterol merupakan jenis fitosterol yang paling melimpah di alam dan memiliki beragam manfaat bagi kesehatan manusia seperti sebagai antikanker, antidiabetik, dan penurun kolesterol dalam darah. Salah satu biomassa dengan kandungan ?-sitosterol yang cukup besar adalah akar ginseng jawa (Talinum paniculatum). Namun hingga saat ini, masih jarang dilakukan pemanfaatan terhadap akar ginseng jawa karena ginseng jawa dianggap sebagai tumbuhan liar biasa. Ginseng jawa sendiri dapat dikultivasi menggunakan metode hidroponik NFT untuk mendapatkan kualitas akar hasil budidaya yang tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lain. Pada penelitian ini, dilakukan kultivasi terhadap tanaman ginseng jawa dengan menggunakan metode hidroponik NFT dan penambahan elisitor kitosan dalam empat variasi konsentrasi yaitu 0, 12,5, 25, dan 50 ppm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimum kitosan terhadap pertumbuhan ginseng jawa (dinilai dari penambahan berat akar dan taruk, laju pertumbuhan, serta rasio akar:taruk), kadar ?-sitosterol di akar ginseng jawa, dan produktivitas ?-sitosterol dari akar ginseng jawa. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa konsentrasi optimum penggunaan kitosan untuk kultivasi ginseng jawa dengan metode hidroponik NFT adalah 12,5 ppm. Konsentrasi ini mampu meningkatkan penambahan berat akar hingga mencapai 8,785 g, penambahan berat taruk hingga mencapai 88 g, laju pertumbuhan hingga mencapai 3,457 g/hari, dan produktivitas ?-sitosterol dari akar hingga mencapai 25,084 mg/m2/bulan. Hal ini dapat disebabkan oleh kitosan yang mampu meningkatkan penyerapan air dan nutrisi sebagai upaya dukungan terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu, pada variasi konsentrasi kitosan yang lebih tinggi, jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) juga akan meningkat, sehingga lebih berpotensi untuk menyebabkan kerusakan pada sel-sel tanaman. Di sisi lain, penambahan kitosan mampu menurunkan nilai rasio akar:taruk yang ketika nilainya semakin kecil, maka menunjukkan bahwa kondisi lingkungan kultivasi tanaman tersebut lebih ideal dibandingkan dengan kondisi lingkungan kultivasi tanaman dengan nilai akar:taruk yang lebih besar. Adapun hasil penelitian untuk kadar ?-sitosterol menunjukkan bahwa penambahan kitosan tidak berpengaruh terhadap nilai kadar ?-sitosterol di akar ginseng jawa. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak adanya cekaman yang mampu memicu kitosan untuk mendorong produksi ?-sitosterol seperti kekeringan dan panas akibat suhu yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kitosan yang lebih kecil dari 12,5 ppm serta keberadaan cekaman-cekaman pada kultivasi ginseng jawa menggunakan metode hidroponik NFT.