Pariwisata menjadi fenomena yang industrinya telah berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sempat diterpa oleh pandemi Covid-19, jumlah perjalanan domestik di Indonesia pada tahun 2020 dan 2021 mengalami penurunan yang drastis. Indonesia juga diterpa oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang cukup signifikan pada tahun 2022. Kenaikan harga BBM dapat berdampak terhadap niat untuk berkunjung masyarakat ke destinasi wisata di Indonesia. Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) menjadi salah satu destinasi wisata alam di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia. Letaknya yang cukup jauh dari kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta, dapat menjadi faktor pertimbangan bagi masyarakat untuk berkunjung pada situasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif atau pandagan masyarakat terhadap kenaikan harga BBM di Indonesia yang terjadi pada tahun 2022, dan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari dan terhadap niat untuk berkunjung ke destinasi wisata. Penelitian ini menggunakan analisis bauran pemasaran 7Ps, analisis VRIO, PESTLE, Porter's Five Forces, dan analisis pelanggan menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, dilakukan wawancara dengan berbagai narasumber. Sedangkan pada penelitian kuantitatif, dilakukan penyebaran kuesioner dengan syarat responden adalah masyarakat yang tinggal di Kota Bandung dengan rentang umur 20 – 40 tahun. Variabel yang ada pada kuesioner menerapkan konsep Theory of Planned Behavior (TPB) oleh Ajzen, yaitu Sikap, Persepsi Kontrol Perilaku, dan Norma Subjektif. Hasil dari kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.2.9. Hasil penelitian ini adalah sikap dan persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap niat untuk berkunjung ke CPUGGp.