digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jason Joe
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Jason Joe
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jason Joe
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jason Joe
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jason Joe
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jason Joe
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jason Joe
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PT. XYZ merupakan perusahaan pertambangan bijih nikel yang berlokasi di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. PT XYZ memerlukan rekomendasi geometri lereng yang aman untuk lereng tunggal dan keseluruhan pada akhir tambang tersebut, baik untuk pit, timbunan, maupun quarry. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah lereng yang didesain sebelumnya sudah aman sesuai dengan Kepmen ESDM No.1827 K/30/MEM Tahun 2018. Jika belum sesuai maka dilakukan redesain lereng. Parameter masukan yang digunakan adalah kohesi, sudut gesek dalam, dan bobot isi yang didapat dari data lubang bor geoteknik. Analisis Probabilitas Kelongsoran dilakukan menggunakan karakteristik material yang dibangkitkan secara acak dengan simulasi Monte Carlo menggunakan perangkat lunak Slide 6.0. Goodness of Fit Test dilakukan untuk menentukan distribusi terbaik dengan metode Kolmogorov-Smirnov dan AIC terhadap data kohesi, sudut gesek dalam, dan bobot isi dari material penyusun lereng. Analisis kinematik pada lereng quarry dilakukan dengan software Dips 6.0. menggunakan data hasil scanline dan arah umum kekar. Terdapat empat parameter kontrol yaitu Slope Dip, Slope Dip Direction, Friction Angle, dan Lateral Limit. Dari hasil analisis, diperoleh rekomendasi geometri lereng tunggal limonit, saprolit, dan bedrock dengan tinggi 5 meter dengan sudut 45°. Pada lereng keseluruhan pit, terdapat beberapa penampang yang memiliki Faktor Keamanan dan Probabilitas Keamanan di bawah peraturan yang dilakukan yaitu penampang 1-5, penampang 7-15, penampang 17-22, penampang 25-26, dan penampang 30- 35. Setelah dilakukan redesain, seluruh FK dan PK sudah memenuhi kriteria aman. Untuk lereng tunggal timbunan, geometri yang digunakan adalah tinggi 5 meter dengan sudut 25° dan untuk lereng keseluruhan timbunan sudah dikategorikan aman dari longsoran busur. Pada lereng quarry tidak diperlukan redesain lereng karena tidak ditemui kemungkinan terjadinya longsoran baji dan bidang.