Studi ini bertujuan untuk menemukan kombinasi utang dan modal terbaik dalam
pendanaan proyek Kemitraan Pemerintah-Swasta (PPP) yang melibatkan renovasi
Lapangan Karebosi di Kota Makassar, Indonesia, dengan menggunakan skema
Build-Operate-Transfer (B-O-T). Studi kelayakan keuangan dilakukan dengan
menganalisis faktor eksternal dan internal. Hasil analisis eksternal dan internal
diringkas dalam analisis SWOT.
Tiga skenario struktur pendanaan diusulkan: skenario 1 dengan pendanaan ekuitas
penuh, skenario 2 dengan pendanaan campuran 50% utang dan 50% ekuitas, serta
skenario 3 dengan pendanaan campuran 70% utang dan 30% ekuitas. Proyeksi
keuangan termasuk Nilai Sekarang Bersih (NPV), Tingkat Pengembalian Internal
(IRR), dan Periode Pengembalian dihitung untuk setiap skenario pendanaan.
Temuan menunjukkan bahwa proyek ini layak, dan skenario 3 (70% utang dan 30%
ekuitas) dianggap sebagai struktur pendanaan terbaik. Analisis sensitivitas
mengungkapkan bahwa beberapa variabel, seperti WACC, okupansi operasional,
tingkat bunga, tarif sewa lapangan sepak bola, dan rasio biaya operasional
terhadap pendapatan, memiliki pengaruh signifikan pada NPV. Beberapa strategi
untuk mengurangi risiko juga diusulkan.
Studi ini merekomendasikan agar penelitian mendatang lebih mengeksplorasi sifat
dinamis faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi NPV, IRR, Periode
Pengembalian, dan WACC. Evaluasi berkelanjutan terhadap kondisi pasar,
fluktuasi tingkat bunga, dan faktor-faktor industri yang spesifik mungkin
diperlukan untuk menentukan pendekatan pendanaan yang terbaik. Selain itu,
investigasi lebih lanjut tentang bagaimana lima variabel input di atas
mempengaruhi NPV akan bermanfaat.