Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Dunaliella sp. dapat menjadi salah satu sumber alternatif lipid yang berkelanjutan karena memiliki laju pertumbuhan tinggi, mampu beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan, dan tidak memerlukan lahan produktif. Limitasi nutrisi, terutama limitasi N dan P, dapat meningkatkan kadar lipid dalam Dunaliella sp., tetapi cekaman tersebut dapat menghambat pertumbuhan mikroalga sehingga diperlukan optimasi nutrisi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar N dan P optimum untuk meningkatkan akumulasi lipid pada Dunaliella sp. Kultivasi Dunaliella dilakukan pada medium Walne selama 9 hari dengan variasi kadar N 0,346-2,014 mM dan kadar P 0,035-0,205 mM yang dirancang dengan Central Composite Design.. Pengukuran pertumbuhan Dunaliella sp. dilakukan dengan mengukur berat kering biomassa dengan waktu sampling setiap hari. Analisis lipid dilakukan pada hari ke-9 mengikuti metode Bligh & Dyer. Pengukuran konsumsi nitrat dan fosfat menggunakan metode spektrofotometri. Analisis profil asam lemak dilakukan dengan GC-MS (gas chromatography-mass spectrometry). Penentuan model tumbuh, konsumsi nitrat, dan fosfat dilakukan dengan pendekatan pemodelan logistik. Kadar N dan P optimum untuk memperoleh akumulasi lipid tinggi dilakukan dengan analisis response surface methodology (RSM). Hasil penelitian ini menunjukkan biomassa tertinggi diperoleh pada kadar N/P 1,18/0,035 mM yang mencapai 1,28±0,24 g/L, akumulasi lipid tertinggi diperoleh pada kadar N/P 0,59/0,18 mM mencapai 67,12±1,78 mg/g berat kering. Hasil analisis menunjukkan asam lemak yang terdapat dalam lipid Dunaliella sp. mencakup asam palmitat, asam stearat, asam linoleat, dan asam oleat. Pemodelan logistik dapat memodelkan pertumbuhan Dunaliella sp. dengan baik (nilai R2>0,9). Analisis response surface methodology (RSM) menunjukkan kadar N dan P optimum untuk akumulasi lipid sebesar 0,67 mM dan 0,035 mM dengan konsentrasi biomassa 0,99±0,02 g/L dan perolehan lipid 63,10±19,53 mg/g.