digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nikmatul khusnah Arthamin
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Turnaround sangat penting dalam menjaga kehandalan dan memastikan keselamatan fasilitas operasi produksi di Central Processing Plant “CPP Senoro of JOB Tomori”, serta untuk meminimalkan downtime dan Loss of Production Opportunity (LPO) yang berdampak pada kinerja dan komitmen perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, peningkatan total utilisasi waktu pada Turnaround ketiga tahun 2024 menjadi perhatian yang signifikan. Untuk memenuhi harapan semua pemangku kepentingan, JOB Tomori lebih memperhatikan persiapan Proyek TAR ketiga yang akan datang untuk perencanaan eksekusi. JOB Tomori melaksanakan proyek TAR secara berkala setiap tiga tahun sekali. Saat ini, JOB Tomori akan menyiapkan rencana pelaksanaan untuk proyek TAR ke-3 pada tahun 2024, yang telah dijadwalkan dan disepakati oleh pemangku kepentingan pada bulan Oktober 2024. Belajar dari pelaksanaan TAR sebelumnya, JOB Tomori menyoroti perlunya perbaikan dalam melibatkan kontraktor sejak dini. Persiapan Proyek TAR; maka kendala selama eksekusi dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi dan rekomendasi kepada JOB Tomori untuk mengoptimalkan penggunaan total waktu (shutdown) melalui strategi kontrak jangka panjang tertentu. Penelitian ini mempertimbangkan kontrak "incumbent" jangka panjang tertentu sebagai solusi alternatif dan strategi kontrak yang paling cocok untuk melaksanakan proyek turnaround ketiga pada tahun 2024. Peneliti melakukan penelitian kualitatif melalui wawancara dengan beberapa personel kunci di organisasi JOB Tomori sebagai responden untuk memahami keseluruhan kompleksitas Proyek TAR yang sering terjadi saat pelaksanaan eksekusi, karena kendala tersebut dapat menyebabkan kegagalan dalam mengoptimalkan pemanfaatan waktu total (shutdown). Peneliti juga mengevaluasi bagaimana strategi kontrak yang disukai dapat menjadi solusi alternatif untuk meminimalkan kendala yang sering terjadi pada TAR sebelumnya.