ABSTRAK Nuryanti Dewi Jayanti
PUBLIC Irwan Sofiyan
TS-TK-Nuryanti Dewi Jayanti 23021027-1-Cover.pdf
EMBARGO  2027-05-21 
EMBARGO  2027-05-21 
BAB 1 Nuryanti Dewi Jayanti
EMBARGO  2027-05-21 
EMBARGO  2027-05-21 
BAB 2 Nuryanti Dewi Jayanti
EMBARGO  2027-05-21 
EMBARGO  2027-05-21 
BAB 3 Nuryanti Dewi Jayanti
EMBARGO  2027-05-21 
EMBARGO  2027-05-21 
BAB 4 Nuryanti Dewi Jayanti
EMBARGO  2027-05-21 
EMBARGO  2027-05-21 
BAB 5 Nuryanti Dewi Jayanti
EMBARGO  2027-05-21 
EMBARGO  2027-05-21 
Perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global merupakan masalah
lingkungan yang saat ini menjadi perhatian dari berbagai pihak. Pemanasan global
secara umum dipicu oleh emisi gas CO2 yang berlebih ke atmosfer akibat dari
aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar berbasis fosil sebagai sumber
energi. Salahsatu cara efektif untuk mengurangi emisi CO2 ke atmosfer adalah
dengan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan CO2. Pemanfaatan
CO2 menggunakan metode elektrokimia untuk menghasilkan produk kimia yang
bernilai sangat menarik, karena kondisi reaksinya dapat berlangsung pada
temperatur dan tekanan ruang, proses yang dapat dikontrol, penggunaan bahan
kimia yang minimal, dan aplikasi yang relatif mudah untuk scale-up. Reduksi
elektrokimia CO2 menjadi asam format merupakan solusi yang menjanjikan karena
asam format memiliki potensi sebagai sumber pembawa hidrogen dan dapat
menggantikan bahan bakar berbasis fosil.
Pemilihan elektrokatalis memainkan peranan penting dalam aplikasi reduksi
elektrokimia CO2 menjadi asam format. Logam timah (Sn) telah diketahui
merupakan logam yang selektif untuk menghasilkan asam format dalam reduksi
elektrokimia CO2. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi logam Sn untuk
meningkatkan luas permukaannya menggunakan karbon sebagai support dengan
metode elektrodeposisi. Jenis karbon yang digunakan adalah grafit berbentuk
lembaran dengan larutan elektrodeposisi SnCl2.2H2O 0,018 M dan natrium sitrat
0,05 M. Proses elektrodeposisi Sn pada permukaan grafit (Sn/C) dilakukan pada
tegangan tetap 3,5 V menggunakan DC power supply dengan variasi waktu deposisi
1, 5, 10, 20, 30, dan 40 menit. Sebelum proses elektrodeposisi, dilakukan
karakterisasi elektrokimia menggunakan Cyclic voltammetry (CV) dan hasil
menunjukkan proses elektrodeposisi Sn pada grafit terjadi pembentukan kompleks
Sn-sitrat dan berbagai bilangan biloks Sn. Elektroda Sn/C yang disintesis kemudian
dikarakterisasi menggunakan uji Brunauer-Emmet-Teller (BET), Fourier
Transform Infra-Red (FTIR), X-ray Diffraction (XRD), Scaning Electron
Microscope (SEM), dan Energy Dispersion X-Ray Spectroscopy (EDS) Mapping.
Elektroda Sn/C berhasil dibuat dengan metode elektrodeposisi dan optimum pada
waktu deposisi 30 menit dengan persentase Sn yang diperoleh sebesar 89,66% pada
permukaan elektroda grafit.
Reduksi elektrokimia CO2 menjadi asam format dilakukan pada reaktor tipe H-sel
yang dilengkapi dengan sparger untuk menghasilkan gelembung CO2 berukuran
mikrometer (microbubbles) dalam larutan elektrolit KHCO3 0,5 M. Selain itu
dilakukan modifikasi aliran katolit dengan melakukan sirkulasi menggunakan
pompa peristaltik. Sebelum dilakukan elektrolisis CO2, dilakukan uji pendahuluan
elektrokimia dengan menggunakan Cyclic voltammetry (CV) dan I-V (Arus–
Tegangan) Curve. Hasil uji CV menunjukkan adanya Sn pada elektroda grafit
memberikan efek katalitik terhadap reaksi reduksi CO2 dengan respon arus -0,584
mA, yang lebih besar dibandingkan dengan hanya elektroda grafit yaitu respon arus
-0,378 mA.
Proses elektrolisis CO2 menjadi asam format dilakukan selama 3 jam dengan laju
alir CO2 75 mL/menit dalam larutan KHCO3 0,5 M menggunakan sumber listrik
dari DC power supply. Produk liquid hasil elektrolisis kemudian dianalisis
menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Pada penelitian
ini dilakukan variasi tegangan elektrolisis CO2 yaitu 5; 4,5; 4; dan 3;5 V. Semua
variasi elektrokatalis Sn/C yang dibuat berhasil menghasilkan asam format pada
tegangan 5 V dan optimum pada variasi elektroda Sn/C 30 menit, dengan Efisiensi
Faradaic terhadap asam format 23,845% dan yield 0,4915%. Tegangan yang
digunakan pada proses reduksi elektrokimia CO2 memiliki pengaruh terhadap
Efisiensi Faradaic asam format yang dihasilkan dan optimum pada tegangan 4 V.
Elektroda Sn/C 30 menit merupakan elektroda yang optimum untuk reduksi
elektrokimia CO2 menjadi asam format dengan Efisiensi Faradaic sebesar 44,472%
dan yield 0,3145% pada tegangan 4 V.