digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


TS-TK-Anisa Helena Isma Putri 23021042-1-Cover.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-TK-Anisa Helena Isma Putri 23021042-1-Bab 1.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-TK-Anisa Helena Isma Putri 23021042-1-Bab 2.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-TK-Anisa Helena Isma Putri 23021042-1-Bab 4.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-TK-Anisa Helena Isma Putri 23021042-1-Bab 4.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

TS-TK-Anisa Helena Isma Putri 23021042-1-Bab 5.pdf
EMBARGO  2027-05-21 

Makro alga adalah salah satu biomasa yang banyak ditemukan di perairan Indonesia. Makro alga jenis Gracillaria sp. umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pada produksi agar. Proses produksi agar menghasilkan produk samping berupa padatan sebanyak 53% yang masih dapat dimanfaatkan kandungannya. Penelitian ini mencoba untuk memanfaatkan residu makro alga menjadi bahan yang lebih bernilai. Pirolisis adalah proses dekomposisi termal yang dapat menguraikan komponen penyusunnya menjadi senyawa yang lebih sederhana tanpa atau dengan sedikit keberadaan oksigen. Produk yang dihasilkan dari pirolisis berupa biochar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah hingga sebagai adsorben, bio-crude oil (BCO) dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar fosil, dan bio-pyrolysis gas yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung. Proses pirolisis dilakukan secara lambat pada temperatur 300, 400, 500, 600 dan 700?C dengan laju pemanasan 20, 30, 35 dan 40?C/menit. Biochar menjadi produk utama dengan perolehan tertinggi yaitu sebesar 71,75% pada temperatur 300?C dengan laju pemanasan 30 ?C/min. Tingginya perolehan biochar disebabkan oleh besarnya kadar abu yang terkandung pada bahan baku. Silika (Si) adalah senyawa yang banyak ditemukan pada abu biochar sehingga berpotensi membentuk suatu komposit baru yaitu silika-char. Biochar yang kaya akan silika memiliki manfaat yang sangat baik bagi pertanian, diantaranya dapat menyuburkan tanah dan tanaman hingga memitigasi logam. Bio-crude oil yang diperoleh dari proses pirolisis hanya mencapai 25% pada temperatur 700?C dengan laju pemanasan 20?C/min. BCO yang dihasilkan mengadung banyak senyawa dari kelompok asam karboksilat dan memiliki nilai kalor 28,8–32,7 MJ/kg. Terakhir, bio-pirolisis gas yang dihasilkan banyak mengandung gas CH4 dan H2 dan dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung.