Komoditas pertanian merupakan komoditas yang tingkat kualitas dan kesegarannya
dapat menurun dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem
rantai pasok yang efektif dan efisien dalam mendistribusikan komoditas pertanian.
Konsep sistem makanan lokal merupakan konsep rantai pasok yang bertujuan untuk
memperpendek rantai pasok makanan termasuk komoditas pertanian. Food hub
merupakan perantara yang esensial dalam memperkuat konsep makanan lokal dan
meningkatkan kompetensi petani kecil untuk bersaing dengan petani skala besar.
Studi mengenai efektifitas dan efisiensi food hub sudah banyak dilakukan namun
mengubah sistem rantai pasok yang berbasis pada konsep konsep makanan lokal
menjadi sebuah tantangan. Studi ini dilakukan di Kabupaten Bandung yang
wilayahnya terdiri dari perkotaan dan pedesaan. Keberhasilan implementasi food hub
berbasis konsep makanan local dapat meningkatkan kompetensi petani untuk menjual
komoditasnya ke pembeli skala besar. Di sisi konsumen, konsep tersebut dapat
meningkatkan akses makanan sehat. Studi ini bertujuan untuk membangun model
sistem koordinasi aktor-aktor yang terlibat dalam implementasi food hub. Studi ini
menggunakan metode Soft System Methodology (SSM) dan pendekatan studi kasus
untuk menjawab pertanyaan.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa diperlukan dua proses transformasi untuk
mencapai konsep makanan lokal, yaitu: mengubah system rantai pasok menjadi lebih
pendek dan terstruktur dan meningkatkan kompetensi petani sehingga menghasilkan
kualitas yang konsisten. Rekomendasi disajikan dalam bentuk sistem aktivitas manusia
untuk mencapai transformasi. Implikasi teoritis studi ini adalah berkontribusi dalam
memperkaya literatur terkait implementasi food hub pada tahap perencanaan.
Implikasi praktikal dari studi ini adalah menyajikan strategi koordinasi dan aktivitas
yang dapat menarik pembeli dengan permintaan besar untuk membeli komoditas ke
petani. Implikasi sosial studi ini adalah menyediakan rekomendasi untuk mencapai
konsep makanan lokal melalui food hub.
Keywords: food hub, sistem pangan local, soft system methodology, pendekatan studi
kasus