Rel merupakan media tempat beroperasinya suatu rangkaian kereta api. Dengan rel yang terus menerus menerima beban dan terekpos oleh berbagai cuaca, rel dapat mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut dapat memengaruhi kenyamanan serta keselamatan dalam pengoperasian kereta api. Untuk mengidentifikasi kerusakan pada rel, perlu dilakukan proses pemantauan pada rel. Di Indonesia, sistem pemantauan dilakukan dengan metode menjalankan kereta ukur pada rel. Namun, metode tersebut membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat mengganggu jalur operasi kereta penumpang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sistem pemantauan kondisi rel berdasarkan respon dinamik kereta yang beroperasi. Respon dinamik diukur menggunakan alat ukur yang dipasang di dalam kabin kereta penumpang.
Penelitian ini mengembangkan sistem pemantauan menggunakan sensor akselerometer sebagai alat ukur getaran, sensor IMU (Inertial Measurement Unit) sebagai alat ukur sudut kemiringan kereta, serta penerima sinyal GPS (Global Positioning System) sebagai alat pembacaan lokasi. Sistem tersebut memiliki tampilan program berupa Virtual Instrument berbasis software LabVIEW. Sistem yang telah dikembangkan selanjutnya dilakukan pengujian kinerja yang meliputi pengujian laboratorium dan lapangan. Pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui kinerja dan besar nilai error pada komponen sensor IMU dan penerima sinyal GPS. Pengujian lapangan dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem pemantauan dalam mendeteksi anomali beserta koordinat lokasi pada lintasan uji.
Hasil dari pengujian laboratorium yang telah dilakukan, sensor IMU menunjukkan rata-rata nilai error pengukuran sebesar 1,24% pada sumbu-x (roll), 1,62% pada sumbu-y (pitch) dan 2,82% pada sumbu-z (yaw). Penerima sinyal GPS memiliki nilai error pengukuran sebesar 14,89%. Pada pengujian lapangan, dapat diketahui bahwa sistem pemantauan mampu mendeteksi anomali beserta koordinat lokasinya pada lintasan uji.