digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bryan Imanuel Christianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Bryan Imanuel Christianto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - BRYAN IMANUEL.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Industri tahu adalah salah satu penggerak agroindustri terbesar di Indonesia dengan sekitar 84.000 industri tahu berskala kecil hingga skala besar. Industri ini dapat menghabiskan sekitar 2,56 juta ton kedelai setiap tahunnya dan menghasilkan air limbah sekitar 20 juta m3/tahun. Air limbah tahu memiliki kandungan Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygend Demand (BOD) yang sangat tinggi sehingga memerlukan pengolahan yang intensif untuk memenuhi standar baku limbah yang berlaku. Salah satu metode pengolahan yang potensial adalah menggunakan mikroalga Chlorella pyrenoidosa yang juga dapat sekaligus menghasilkan lipid yang dapat digunakan sebagai biodiesel. Faktor yang memengaruhi pertumbuhan C. pyrenoidosa adalah intensitas dan waktu pencahayaan karena memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis pada mikroalga. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh intensitas serta waktu pencahayaan terhadap laju pertumbuhan, perolehan lipid, karaterisasi dari lipid yang dihasilkan, serta pengurangan kadar COD pada mikroalga C. pyrenoidosa dengan memanfaatkan limbah tahu. Penelitian meliputi persiapan bahan baku, aklimatisasi mikroalga, kultivasi, analisis pertumbuhan harian, pemanenan biomassa, ekstraksi lipid (dengan metode Bligh & Dyer), analisis komposisi lipid, serta analisis pengurangan kadar COD.Kultivasi dilakukan dengan menggunakan variasi intensitas cahaya 1 lampu (18,16 ?mol m-2 s-1), 3 lampu (59,85 ?mol m-2 s-1), dan sinar matahari (61,15 ?mol m-2 s-1) serta variasi waktu pencahayaan dengan perbandingan rezim terang:gelap yaitu 24:0, 16:8, 12:12. Kadar air limbah tahu yang digunakan dalam kultivasi adalah 20% volume kerja. Selama periode kultivasi pertumbuhan mikroalga akan dipantau dan dilakukan juga penyesuaian pH pada nilai 8 secara berkala. Hasil dari analisis pertumbuhan menunjukkan bahwa intensitas cahaya menaikkan secara signifikan laju pertumbuhan, perolehan lipid, dan persentase penurunan COD. Kemudian, variasi waktu pencahayaan menaikkan secara signifikan perolehan lipid, dan persentase penurunan COD. Akan tetapi, variasi waktu pencahayaan tidak menunjukkan pengaruh kenaikan yang signifikan pada laju pertumbuhan.