
ABSTRAK Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Aflaha Amrin Laudza'iyy P B
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertanian hidroponik menggunakan air sebagai media tanaman tanpa menggunakan
tanah. Nutrisi diberikan melalui air yang mengalir pada media tanam tanaman
menggunakan pompa-air listrik. Hal tersebut mengakibatkan pertanian hidroponik
memerlukan daya listrik besar. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan listrik
tersebut adalah dengan menggunakan panel surya sebagai sumber listrik kebun
hidroponik. Namun produksi panel surya bergantung pada kondisi lingkungan
tempat panel surya berada, sehingga muncul masalah berkaitan dengan produksi
panel surya yang berfluktuasi mengikuti kondisi lingkungan. Pada penelitian ini,
akan dipelajari penggunaan panel surya di kebun hidroponik yang berlokasi di
Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat untuk mengetahui pola produksi daya listrik
panel surya beserta hubungannya dengan parameter lingkungan panel surya seperti
intensitas cahaya, suhu permukaan panel surya, suhu udara, dan kelembapan udara.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa rata-rata suplai daya panel surya tiap
minggu sebesar 12,65% dari total daya yang disuplai ke kebun. Selain itu diperoleh
bahwa pola produksi panel surya berkorelasi dengan pola intensitas cahaya tetapi
terdapat inkonsistensi pada pagi hari dimana tidak terjadi peningkatan produksi
daya panel surya saat intensitas cahaya meningkat. Selanjutnya dilakukan
pemodelan menggunakan algoritma random forest untuk mendapatkan model
prediksi daya berdasarkan input dari parameter lingkungan. Dari pemodelan ini,
diperoleh parameter yang memiliki pengaruh signifikan adalah intensitas cahaya
dengan nilai pengaruh sebesar 85,31% dan sudut altitude dengan nilai pengaruh
sebesar 10,94%. Didapat kesimpulan bahwa produksi daya panel surya masih dapat
dioptimalkan dengan menempatkan panel surya di tempat yang lebih tinggi,
mengotomatiskan nyala dan mati pompa, dan menggunakan sistem solar tracker.