Proses produksi merupakan unsur penting yang harus dikendalikan dalam industri
farmasi. salah satu parameter pengendalian adalah tidak adanya pemborosan atau
waste yang terjadi di lantai produksi. Pemborosan berdampak langsung pada
peningkatan direct labour dan factory overhead sehingga berimplikasi pada
peningkatan Cost of Good Solds (COGS). Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis keterkendalian proses produksi pada tahap pengisian bulk dan proses
printing kemasan primer dengan melihat rate of reject dari dua proses tersebut
berdasarkan kombinasi risk assessment diagram Ishikawa-FMEA dan dengan
metode perbaikan menggunakan Total Productive Maintenance (TPM) dan
Statistical Process Control (SPC). Penelitian dilakukan terhadap total 60 batch
record dengan menganalisis 30 batch record sebelum perbaikan dan 30 batch
record sesudah perbaikan. Hasil perbaikan dengan analisa risiko dan penerapan
TPM berdampak pada penurunan proporsi centerline reject bobot pada bagan
kendali Laney p-chart di mana centerline berhasil diturunkan dari 0,36% ke
0,035%. Proporsi centerline reject printing pada bagan kendali Laney p-chart juga
berhasil diturunkan dari 1,56% menjadi 0,58%. Kedua nilai hasil perbaikan sesuai
dengan kriteria acceptance reject bobot internal perusahaan yang tidak lebih dari
0,25% dan reject printing yang tidak lebih dari 1%. Proses perbaikan dikonfirmasi
dengan uji Mann-Whitney, hasil perbaikan menunjukkan P-value < 0,05 sehingga
dinyatakan bahwa proses perbaikan yang dilakukan memberikan dampak
signifikan.