Aktivitas pembelian untuk industri penerbangan di Indonesia menderita paling banyak selama pandemi
beberapa tahun yang lalu. Perkembangan Procurement di perusahaan tertentu tidak begitu berbeda.
Selain itu, salah satu masalah utama di Divisi Pembelian di perusahaan adalah KPI On-Time Delivery
target belum tercapai untuk komoditas pesawat, terutama untuk AEI. Selama 5 tahun terakhir ini,
kemajuan pembelian hanya mencapai 48,5% pada waktunya, sementara targetnya adalah di atas 90%
dari total aktivitas pembelian. Sejauh ini, mitigasi telah dilakukan untuk mengurangi tingkat
penundaan. Ini memberikan dampak, tetapi tingkat penundaan lebih tinggi dari target. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemajuan On-Time dan mengurangi penundaan.
Studi ini menggunakan pendekatan Six Sigma untuk menentukan masalah utama dan di mana masalah
itu terjadi. Variabel yang akan difokuskan adalah Lead Time dan itu terbatas untuk Avionic Electric
Instrument Commodity. Selain itu, ada beberapa analisis dalam penelitian ini. Analisis internal dan
eksternal dilakukan dengan menggunakan metode SWOT. Untuk mengetahui penyebabnya, gunakan
metode 5 Why’s Analysis. Analisis proses bisnis dilakukan untuk menentukan di mana perbaikan harus
dilakukan. Dari analisis kuantitatif yang dilakukan menggunakan analisis regresi, jelas bahwa tingkat
aktivitas penundaan ini selama 5 tahun terakhir menurun.
Penyebab utamanya adalah PR yang tidak dapat dikonversi menjadi PO karena proses RFQ dan EQ
yang bertahan lama. Penyebab utama kedua adalah kesalahan komunikasi dalam persiapan
pemesanan bahan pesawat. Untuk masalah proses RFQ dan EQ diselesaikan dengan mengembangkan
dan menggunakan e-RFQ Evaluation Tools untuk memastikan bahwa proses penawaran dan umpan
balik dari pemasok dilakukan lebih cepat daripada menggunakan metode manual. Divisi pengadaan
harus membuat tim pengembangan bersama dengan divisi IT untuk masalah kesalahan perhitungan
dengan meningkatkan kerja tim dan komunikasi. Rekomendasi adalah untuk melakukan penelitian lebih
lanjut tentang kualitas sumber daya manusia.
Implementasi rencana akan dimulai pada awal Agustus 2023. Setelah implementasi solusi, kinerja
proses bisnis pembelian akan dipantau dan dievaluasi, dan diharapkan bahwa kemampuan divisi untuk
menyelesaikan kegiatan pembelian tepat waktu akan meningkat, bersama dengan tingkat keberhasilan
divisi dalam mencapai KPI. Untuk rekomendasi, ada beberapa poin yang harus diterapkan oleh
perusahaan sebagai dukungan untuk program-program ini. Meskipun penelitian ini sudah dilakukan,
masih banyak hal yang dapat dipelajari dalam penelitian masa depan, terutama untuk aspek sumber
daya manusia.