digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Suci Farissa Nabilah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Hasil leak-off test memberikan suatu respon stres di bawah permukaan, Dua kemungkinan yang dapat terjadi yakni tensile fracture dan shear fracture. Berdasarkan interpretasi klasik dari Hubbert dan Willis (1957), seandainya tensile fracture yang terjadi, maka orientasinya sejajar stres minimum (S3) sehingga S3 = Shmin atau S3 = Sv. Couzens-Schultz dan Chan (2010) berargumen bahwa kegagalan batuan yang terjadi tidak selalu tensile karena bergantung pada diferensial stress pada kondisinya, kalau diferensial stres nya kecil secara umum, mungkin tensile fracture yang terbentuk, namun kalau diferensial stres besar maka kontraksional dapat terjadi. Penelitian ini mendemonstrasikan argumen ini di Cekungan Banggai karena selama ini penelitian geomekanika yang ada menyatakan regim stres normal (Sv > SHmaks > Shmin), padahal kondisi neotektonik menunjukkan adanya pengaruh gaya kompresional horizontal baik dari bukti tatanan tektonik yang merupakan fold thrust belt, mekanisme fokal gempa naik, struktur anjakan pada bawah permukaan. Dengan bukti-bukti di bawah permukaan Cekungan Banggai, penelitian ini menunjukkan bahwa karakter batuan di cekungan ini memiliki anisotropi dan bidang lemah seperti shearing, fractures, dan secondary porosity pada reservoir karbonat berhubungan dengan batuan lemah. Dengan begitu, origin fungsi kegagalan Mohr Coulombnya adalah nol (So = 0). Konsekuensinya adalah tensile fracture tidak akan pernah terjadi dalam apapun injeksi yang dilakukan. Penelitian ini berargumen bahwa respon stres yang direkam dalam leak-off test merupakan shear failure dan tekanan LOP (leak-off pressure) bukan stres minimum (S3) sehingga tidak dapat langsung digunakan sebagai nilai in situ stres seperti pada interpretasi klasik melainkan besarnya injeksi yang dibutuhkan untuk menciptakan shear fracture tersebut. Hasil analisis regim stres Cekungan Banggai yang didapatkan adalah regim stres naik (SHmaks > Shmin > Sv) dengan gradien SHmaks 35 MPa/km sebagai stres maksimum dan Sv sebagai stres minimum dan memiliki diferensial stres yang besar. Hal ini menghasilkan keselarasan antara analisis geomekanika dari sumur dengan deformasi masa kini.