digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Syamsul Hidayat
PUBLIC Yati Rochayati

Land Subsidence (amblesan) merupakan fenomena turunnya permukaan tanah dibandingkan dengan titik referensinya. Fenomena ini bisa disebabkan oleh faktor alami (geologi dan sedimentasi), pengambilan air tanah, dan faktor bangunan. Metode Geolistrik dengan konfigurasi Wenner, Schlumberger, dan Diople-dipole digunakan untuk menganalisis keadaan bawah permukaan tanah di Desa Curugpanjang pada empat titik lintasan pengukuran. Dalam penelitian ini akan didapatkan nilai potensial (????) dan kuat arus (????) yang akan digunakan untuk menghitung nilai resistivitasnya. Pengolahan data dari hasil pengukuran dilakukan dengan menggunakan software Res2Dinv. Citra penampang bawah permukaan nilai resistivitas yang diperoleh menunjukan dominasi batuan yang memiliki resistivitas rendah. Lapisan yang diduga berperan sebagai bidang amblesan yaitu lempung dan batu apung (1-200 ?m) yang terdapat di seluruh lintasan dengan rentang kedalaman lapisan (0-9 m). Hasil pengujian sampel menunjukan tanah dalam keadaan berporos dengan kandungan air yang tinggi. Analisis kestabilan tanah (safety factor) menunjukan lintasan CK-3 dalam kondisi kritis dan lintasan CK-1 dalam kondisi stabil.