ABSTRAK Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Dani Kusuma
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia dengan kepemilikan wilayah perairan yang besar membuat kegiatan perkapalan menjadi suatu hal yang penting. Kegiatan perkapalan tersebut pasti akan berikatan dengan kebutuhan dalam perawatan. Perawatan pada perkapalan memiliki tantangan untuk dilakukan, terutama ketika kapal masih berada di perairan. Shiplift merupakan suatu mekanisme perawatan dalam dunia perkapalan, yang bekerja dengan memindahkan kapal yang berada di air menuju daratan. Pada mekanisme Shiplift, terdapat beberapa subsistem yang bekerja yaitu, Hoist System, Trestle dan Transfer System. Proses pemindahan kapal dari Platform menuju Dockyard dilakukan Transfer System yang di dalamnya terdiri dari beberapa komponen yaitu, bogie dan rail. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pada kedua bagian tersebut agar pemindahan yang dilakukan dapat berjalan dengan aman. Analisis tersebut berupa menghitung safety factor yang terjadi pada komponen bogie dan rail. Saat ini, desain dari bogie dan rail yang digunakan berasal dari PT. XYZ yang merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak dalam dunia perkapalan.
Proses untuk mendapatkan nilai safety factor tersebut dilakukan dengan melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak metode elemen hingga yaitu, Abaqus. Hasil simulasi yang nantinya didapat akan divalidasi dengan melakukan perhitungan secara manual atau perhitungan secara analisis. Parameter dalam melakukan validasi tersebut berupa Reaksi Tumpuan, Tegangan Lentur, dan Defleksi. Ketika validasi telah dilakukan maka safety factor dari komponen dapat ditemukan.
Reaksi Tumpuan, Tegangan Lentur, dan Defleksi yang dihasilkan oleh simulasi memiliki nilai yang tidak jauh berbeda dengan perhitungan analisis. Sehingga, safety factor dapat ditemukan menggunakan hasil dari simulasi.