digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adisty Najmia Daud
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Evaporasi merupakan salah satu bagian penting dalam siklus hidrologi yang berperan untuk mengatur ketersediaan dan distribusi air di berbagai macam lingkungan. Pengukuran yang akurat tentang evaporasi memiliki fungsi dalam banyak bidang, antara lain untuk kebutuhan manajemen sumber daya air, pemodelan iklim, agrikultur, dan banyak lainnya, sehingga diperlukan model yang baik untuk mengestimasi evaporasi. Model Modifikasi Schendel 1 dan 2 adalah salah dua model evaporasi dan mampu memberikan estimasi evaporasi yang baik. Namun, performa kedua model tersebut di lokasi lain belum diketahui, sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat performa kedua model tersebut di lokasi lain, yaitu Waduk Jatigede. Metode penelitian yang dilakukan melibatkan pengumpulan data evaporasi per hari selama 28 hari, terhitung dari tanggal 20 Februari 2023 sampai 19 Maret 2023, yang selanjutnya digunakan sebagai data observasi. Data suhu, kelembaban relatif, dan radiasi surya yang diperoleh dari satelit digunakan untuk inputan Model Modifikasi Schendel 1 dan 2 yang kemudian hasil estimasinya dibandingkan dengan data evaporasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari indeks statistika yang digunakan, khususnya RMSD, dan Koefisien Korelasi Pearson, menunjukkan nilai yang relatif kurang baik, dengan RMSD sebesar 0,4 dan Koefisien Korelasi Pearson sebesar 0,4 untuk Model Modifikasi Schendel 1, dan RMSD sebesar 1,4 dan Koefisien Korelasi Pearson sebesar 0,1 untuk Model Modifikasi Schendel 2, sehingga Model Modifikasi Schendel 1 dan 2 tidak mampu mengestimasi evaporasi dengan baik di Waduk Jatigede, sehingga model-model ini tidak berlaku secara generik dan hanya unik di Waduk Saguling saja.