BAB 1 - CHANDRA ALIF FERNANDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - CHANDRA ALIF FERNANDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - CHANDRA ALIF FERNANDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - CHANDRA ALIF FERNANDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - CHANDRA ALIF FERNANDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 - CHANDRA ALIF FERNANDA
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Suar surya atau solar flare merupakan salah satu fenomena paling energetik
yang terjadi di tata surya. Kemunculan suar surya dapat mempengaruhi dinamika
plasma dan energi di tata surya, tak terkecuali Bumi. Namun hingga kini,
teori pembentukkan suar surya masih belum diketahui sepenuhnya. Namun demikian,
peran magnetisme dalam pembangkitan suar surya telah dikonfirmasi.
Di sisi lain, suar surya sebagai suatu proses pelepasan energi tentuntya diawali
dengan proses pengumpulan energi. Proses pengumpulan energi pra-flare ini
diduga tercermin pada parameter magnetiknya. Oleh karena itu, analisis parameter
magnetik penting dilakukan untuk memahami kemunculan suar surya
itu sendiri.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis peran parameter magnetik yang diperoleh
dari database Spaceweather HMI Active Region Patch (SHARP) dalam
rangka memperdiksi kemunculan suar suya kelas M dan X. Selain itu, tesis ini
juga bertujuan untuk memprediksi kemunculan suar surya kelas M dan X dengan
meninjau parameter magnetik yang paling berperan dalam kemunculan
suar surya.
18 parameter magnetik SHARP dari tanggal 10 Mei 2010 sampai 31 Desember
2021 ditinjau sebagai parameter yang berpotensi untuk digunakan sebagai
fitur dalam prediksi menggunakan support vector machine. Kemudian ditinjau
posisi temporal suar surya kelas M dan X relatif terhadap puncak setiap parameter
magnetik pada daerah aktifnya untuk melihat peran parameter tersebut
sebagai pendahulu suar surya. Selain itu, perubahan atau fluktuasi signifikan
yang terjadi sebelum suar surya diasumsikan sebagai suatu proses pra-flare.
Digunakan Short Time Fourier Transform (STFT) untuk melihat proses ini
dengan lebih jelas.
Berdasarkan distribusi jarak temporal suar surya kelas M dan X relatif terhadap
puncak setiap parameter magnetik, tidak ditemukan adanya parameter
yang konsisten dalam berperan sebagai pendahulu suar surya. Hal ini disimpulkan
dari nilai standar deviasi distribusi jarak temporal yang tinggi (> 60
jam) dan nilai rata-rata yang mendekati 0 jam. Hal ini mengimplikasikan
proses pra-flare yang unik pada setiap suar surya.
Selain itu, diperoleh peringkat signifikansi parameter magnetik sebagai fitur
dalam mengidentifikasi proses pra-flare. Diperoleh peringkat 12 parameter
magnetik yang menunjukkan adanya korelasi evolusi dengan proses praflare
berturut-turut yaitu TOTPOT, ABSNJZH, SAVNCPP, TOTUSJH, TOTUSJZ,
USFLUX, AREA ACR, MEANPOT, SHRGT45, MEANSHR, MEANGAM,
dan R VALUE. Dengan memperhatikan signifikansi fitur ini, diperoleh
jumlah fitur yang paling optimal untuk dijalankan pada support vector machine
adalah sebanyak 7 fitur dan teramati peningkatan presisi relatif sebesar
40% terhadap pengurangan fitur