digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Startup XYZ adalah sebuah start-up bioteknologi di Indonesia yang memproduksi material ramah lingkungan. Startup XYZ menerapkan model business-to-business (B2B) sebagai strategi utama untuk menjual produk-produknya. Namun, dari semua produknya, hanya satu produk yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Fenomena ini menunjukkan adanya isu mengenai inovasi. Inovasi adalah nilai yang diciptakan oleh modal manusia. Manajemen modal manusia atau human capital management (HCM) berfungsi untuk memaksimalkan modal insani untuk menciptakan nilai. Untuk meningkatkan inovasi, perusahaan perlu meningkatkan penerapan HCM-nya. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat maturitas HCM Startup XYZ dan memberikan rekomendasi untuk memperbaikinya. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian adalah Alat Pengukuran Tingkat Maturitas HCM oleh Bassi dan McMurrer, yang mengukur 5 penggerak HCM, yaitu praktik kepemimpinan, keterlibatan karyawan, aksesibilitas pengetahuan, optimalisasi tenaga kerja, dan kapasitas pembelajaran. Setiap penggerak dibagi lagi menjadi 4 atau 5 praktik, sehingga terdapat 23 praktik HCM yang diukur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif dan kuesioner daring sebagai alat untuk mengumpulkan data. Kuesioner dibagikan kepada 36 karyawan manajemen Startup XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Startup XYZ memiliki tingkat maturitas HCM yang marjinal dengan 72,2% responden memahami penerapan HCM perusahaan. Namun, beberapa praktik dari masing-masing penggerak masih berada pada level buruk atau skor rendah dan 27,8% responden kurang memahami penerapan HCM di dalam perusahaan. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan perusahaan untuk melakukan penataan ulang, investasi, dan evaluasi mengenai praktik-praktik tersebut untuk meningkatkan maturitas HCM; dan mengomunikasikan lebih lanjut tentang penerapan HCM di dalam perusahaan untuk meningkatkan pemahaman HCM.