digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR Muhammad Alfiyya Fajra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

2023 TA TF MUHAMMAD ALFIYYA FAJRA 13319099 LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengukuran antropometrik dengan alat ukur analog telah dilakukan sejak lama dan masif serta dianggap sebagai standar emas yang cukup akurat dan andal dalam menghasilkan data pengukuran antropometrik pada tubuh manusia. Kini, dengan berkembangnya teknologi pencitraan tiga dimensi, berbagai macam jenis 3D scanner memiliki potensi untuk digunakan sebagai alat ukur digital dalam pengukuran antropometrik. Handheld 3D scanner dapat digunakan sebagai alternatif 3D scanner yang relatif murah, namun masih belum memiliki metode penggunaan yang andal dan terbukti menghasilkan data pengukuran antropometrik yang valid. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dikembangkan suatu metode pengukuran antropometrik dengan handheld 3D scanner yang teruji validitasnya. Metode pengukuran antropometrik yang dikembangkan antara lain terdiri dari prosedur dalam pengondisian posisi tubuh, siklus nafas, ketegangan otot, dan pakaian subjek pengukuran, pengondisian lingkungan, pergerakan dan jarak handheld 3D scanner dalam memindai subjek pengukuran, serta pengukuran antropometrik pada model tiga dimensi dengan perangkat lunak Blender dan MATLAB. Metode pengukuran antropometrik digital tersebut berhasil diterapkan terhadap 10 subjek pengukuran pada 23 dimensi tubuh yang berbeda dengan 5 pengulangan, sehingga menghasilkan 1150 titik data pengukuran antropometrik. Analisis kesepakatan antarmetode pengukuran antropometrik analog dan digital dilakukan untuk menguji validitas metode pengukuran antropometrik digital. Ditemukan kesepakatan antarmetode yang baik, dengan rata-rata galat (???? ??) pada interval keyakinan 95% sebesar 0,4 [?1,3; 2.1], 0,8 [0,4; 1,2], dan 1,8 [0,9; 2,7] centimeter, rata-rata intraclass correlation coefficient tipe agreement (???????? (???? , 1) ????????????) pada interval keyakinan 95% sebesar 0,79 [0,31 ; 0,95 ], 0,79 [0,20 ; 0,95 ], dan 0,83 [0,31 ; 0,96 ], serta rata-rata p-value dari paired t-test sebesar 0,50 , 0,35 , dan 0,48 untuk dimensi-dimensi tinggi, panjang, dan lingkar secara berurutan. Berdasarkan hasil analisis kesepakatan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode pengukuran antropometrik digital yang dikembangkan telah teruji validitasnya.