digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18219025 Faisal Helmi Wicaksono.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Seiring berjalannya waktu, kualitas udara semakin lama semakin menurun. Penurunan kualitas udara ini disebabkan oleh adanya unsur-unsur lain yang berbahaya yang bercampur dengan udara atau atmosfer bumi. Salah satu polutan yang berbahaya yaitu debu halus atau particulate matter (PM). Mengingat Kota Bandung terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan. Dengan kondisi topografi ini juga dan kawasan industri serta pemukiman yang banyak berada di pinggiran kota, memungkinkan adanya pergerakan angin dari wilayah pinggir yang selalu berhembus menyebabkan udara yang telah tercemar di kawasan pinggiran berkumpul di Kota Bandung. Sementara itu, letak Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Ganesha yang berada di cekungan Kota Bandung ini juga turut membuat kampus ini merasakan penurunan kualitas udara yang ada. Dengan kembalinya aktivitas di lingkungan kampus, masalah ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Salah satu penanggulangan yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan kepedulian civitas terhadap pencemaran debu halus. Solusi yang diajukan untuk meningkatkan kepedulian civitas yaitu dengan menyediakan sistem pemantauan dan prediksi polutan debu halus pada lingkungan kampus. Dengan perangkat yang dapat mengukur dan memantau keadaan particulate matter serta menampilkannya dalam WebApp, civitas dapat mengambil tindakan yang diperlukan. Ditambah dengan adanya prediksi berbasis machine learning yang menampilkan kondisi particulate matter, civitas dapat merencanakan kegiatan di luar ruangan dengan lebih baik ketika prediksi polusi kedepan akan meningkat. Hasil dari penelitian tugas akhir ini berupa sistem pemantauan dan prediksi yang ditampilkan dalam WebApp sehingga dapat diakses oleh seluruh civitas. Sistem prediksi menggunakan model ARIMA yang dibangun dengan data time series. Prediksi yang dihasilkan oleh model tersebut yang dibangun memiliki skor RMSE yang cukup baik yaitu 0,858.