digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fashion muncul sebagai industri yang menarik dan memiliki permintaan besar di Indonesia, dengan pertumbuhannya yang terus meningkat. Bisnis fashion merupakan salah satu dari tiga kelompok industri kreatif penyumbang Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia. Besarnya peluang industri ini membuat bisnis fashion menjadi pasar yang menarik di Indonesia dan global. Daya tarik industri fesyen menyebabkan munculnya banyak merek fesyen, yang membuat persaingan antar pesaing di industri ini tinggi. Kemunculan kompetitor tersebut tentu mengancam Dya Id. Selain itu, pendapatan Dya Id dalam dua tahun (2021-2022) ini stagnan kecuali pada bulan Idul Fitri. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil tindakan untuk memastikan pertumbuhan bisnisnya. Perusahaan harus selalu melakukan inovasi strategi dan model bisnis untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis eksternal mencakup analisis PESTEL, yang memberikan gambaran umum tentang kondisi lingkungan eksternal industri secara umum; Analisis Porter’s 5 Forces mendefinisikan situasi kompetitif industri. Analisis internal menggunakan teknik VRIO dan Business Model Canvas untuk mengevaluasi dan menganalisis aktivitas internal perusahaan. Langkah selanjutnya setelah analisis eksternal dan internal adalah analisis SWOT perusahaan. Evaluasi menentukan komponen kanvas model bisnis mana yang bermasalah dengan model bisnis saat ini. Selanjutnya dilanjutkan dengan matriks TOWS untuk merumuskan strategi bisnis dan menggunakan Blue Ocean Strategy atau ERRC Grid (Eliminate, Raise, Reduce, Create) untuk menciptakan inovasi nilai yang pada akhirnya mengembangkan kanvas model bisnis baru.