digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Clarissa Ivana Yuwono
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan

Fisika adalah bagian dari sains yang pada hakikatnya merupakan kumpulan pengetahuan, cara atau jalan berpikir, cara untuk penyelidikan tentang alam semesta ini, serta interaksi dengan teknologi dan sosial. Interaksi antara teknologi dan sosial juga dapat disebut sebagai sistem kompleks, yang sudah diterapkan pada machine learning dan artificial intelligence. Kemajuan teknologi yang mengintegrasikan seluruh aspek telah membuat perubahan yang besar, salah satunya industri perbankan. Pola konsumsi masyarakat yang menjadi ke arah digital membuat perbankan melakukan transformasi dengan mengembangkan layanan bank digital di Indonesia. Kemajuan teknologi juga membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi dan menyampaikan opini melalui media sosial Twitter. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis sentimen mengenai layanan bank digital di Indonesia menggunakan metode Naïve Bayes dan Entropi Maksimum. Analisis dilakukan secara bertahap dimulai dari crawling data pada Twitter dengan RapidMiner menggunakan kata kunci “bank digital”, “bank jago”, “neobank”, “bank jenius”, “seabank”, dan “blu bca”, dilanjutkan dengan preprocessing data, dan klasifikasi sentimen menjadi positif atau negatif dengan metode Naïve Bayes menggunakan RapidMiner dan metode Entropi Maksimum menggunakan Python. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh akurasi sebesar 82,98% pada tahap pertama serta 58,89% pada tahap kedua dengan metode Naïve Bayes dan dengan Entropi Maksimum sebesar 85,11% pada tahap pertama serta 90,44% pada tahap kedua. Kemudian dilakukan variasi jumlah data latih dan diperoleh penambahan jumlah data latih tidak selalu membuat akurasi meningkat. Kesimpulan yang diperoleh adalah metode Entropi Maksimum menghasilkan akurasi dan presisi yang lebih tinggi dari pada metode Naïve Bayes pada penelitian ini.