Pada penelitian ini telah dilakukan eksplorasi potensi Fe-CNT dalam mengadsorpsi gas C2H2,
C2H4, dan C2H6 yang merupakan keterbaharuan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang
pertama didapat dengan melakukan kalkulasi dengan menggunakan metote Density Functional
Theory (DFT) pada perangkat lunak Vienna ab-initio simullation package (VASP) . Pemodelan
dilakukan pada CNT lima unit sel SWCNT (5,5) yang terdiri dari 100 atom C. Penambahan atom
Fe dilakukan dengan dua cara, pertama dengan mengganti salah satu atom C dengan Fe, dan
yang kedua dengan meletakkan atom Fe di atas atom C. Posisi atom Fe di atas atom C dilakukan
dengan tiga posisi yaitu, bridge, top, dan hollow. Dari ketiga posisi tersebut, hasil kalkulasi
menunjukkan bahwa posisi hollow mempunyai nilai energi interaksi paling minimum (-2,945
eV). Penempatan Fe dengan posisi hollow ini kemudian diinteraksikan dengan gas C2H2, C2H4,
dan C2H6. Hasil interaksi tersebut diperoleh nilai energi adsorpsi yang paling kuat adalah
dengan gas C2H2 yaitu sebesar -3,23 eV.
Selanjutnya, kalkulasi Fe-CNT dengan cara pemberian tegangan uniaxial juga dilakukan untuk
melihat pengaruhnya kemampuan adsorpsi Fe-CNT. Pada kalkulasi ini digunakan SWCNT
(10,0) yang bersifat semikonduktor. Pemilihan jenis SWCNT ini dilakukan agar perubahan
bandgap dari SWCNT akibat pemberian tegangan uniaxial terlihat dengan jelas. Hasil kalkukasi
menunjukkan bahwa pemberian tegangan uniaxial mempengaruhi energi total, energi celah, dan
energi adsorpsi baik untuk tegangan positif maupun negatif. Energi yang dihasilkan dari pola
sistem adalah sama, dimana semakin positif atau negatif nilai tegangan yang diberikan, semakin
besar nilai energi sistem (Es). Pemberian tegangan positif menyebabkan perubahan energi celah
menjadi lebih besar, dan pemberian tegangan negatif membuat perubahan energi celah menjadi
lebih kecil. Setelah analisis pemberian tegangan uniaxial dilakukan, maka diamati juga
pengaruhnya terhadap kemampuan adsorpsi gas C2H2. Seiring dengan pemberian tegangan,
kemampuan dari Fe-CNT untuk mengadsorpsi C2H2 juga meningkat. Nilai energi adorpsi paling
kuat yaitu pada pemberian tegangan -7 % untuk kompresif dan 5 % untuk tegangan positif. Jika
dibandingkan dengan sistem CNT murni, maka energi adsorpsi pada Fe-CNT yang dihasilkan
lebih kuat dari CNT murni.
Eksplorasi Fe-CNT juga dilakukan secara eksperimen dengan melakukan pemanasan in-situ pada
bahan menggunakan High Resolution Transmission Electron Microscope (HR-TEM) Hitachi H9500. Eksperimen ini bertujuan untuk melihat perubahan morfologi yang terjadi pada Fe-CNT
akibat pemanasan dengan temperatur tinggi. Eksperimen pemanasan pertama dilakukan pada
posisi awal Fe berada di atas CNT. Pemanasan dilakukan sampai temperatur 410 oC dimana pada
temperatur ini Fe-CNT sudah mencair dan menyentuh filamen. Sebelum menyentuh filamen, Fe
yang berada di atas CNT mengalami perubahan bentuk dari bentuk memanjang menjadi
berbentuk oval. Hasil dari pola difraksi menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur dari
polikristalin menjadi amorf.