digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

SALMA SAVITRI
PUBLIC Latifa Noor

Zat pewarna metilen biru biasanya digunakan pada industri yang bergerak di bidang tekstil, kertas, karet, plastik, kulit, kosmetik, farmasi dan industri makanan. Pada perairan, kadar metilen biru yang diperbolehkan adalah sebesar 5-10 mg/L. Dampak yang dihasilkan dari limbah metilen biru sangatlah berbahaya karena memiliki efek toksik yang tinggi, dapat menyebabkan alergi dan iritasi kulit, serta dapat menyebabkan perubahan gen dan bersifat karsinogenik. Sehingga perlu dilakukan adsorpsi pada metilen biru dengan sebuah adsorben. Adsorben tersebut dibuat dengan menyintesis alginat foodgrade-Fe3O4. Penelitian ini dilakukan dengan menyintesis alginat foodgrade-Fe3O4 untuk adsorpsi metilen biru, mengkarakterisasi adsorben menggunakan spektrofotometer FTIR dan XRD, serta menentukan isoterm adsorpsi. Berdasarkan hasil spektrofotometri FTIR, alginat foodgrade- Fe3O4 telah berhasil dibuat, ditandai dengan adanya vibrasi ulur ikatan O-H yang muncul di daerah serapan 3430 cm-1, vibrasi gugus C-H pada daerah serapan 2918 cm-1, vibrasi gugus C=O pada daerah serapan 1434 cm-1, vibrasi gugus -COO- pada daerah serapan 1434 cm-1, vibrasi gugus C-O pada daerah serapan 1063 cm-1, serta adanya vibrasi pada gugus Fe-O pada daerah serapan 569 cm-1. Berdasarkan hasil spektrofotometer XRD, diperoleh puncak- puncak yang dimiliki sampel magnetit merupakan refleksi dari bidang 220, 311, 400, 511, dan 400. Adsorpsi metilen biru menggunakan alginat foodgrade-Fe3O4 mengikuti model isoterm adsorpsi Langmuir, dengan nilai kapasitas adsorpsi sebesar 5,755 mg/g dan %adsorpsi sebesar 11,51%.