digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Husnul Hamdi
PUBLIC Yati Rochayati

Salah satu metode elektromagnetik yang digunakan pada pencitraan bawah permukaan bumi adalah metode Controlled Source Audio-Frequency Magnetotelluric (CSAMT). Metode CSAMT memanfaatkan sumber medan buatan yang dibangkitkan melalui sebuah transmiter. Sumber medan buatan ini cenderung lebih stabil dan lebih cepat dalam pengambilan data dibandingkan dengan metode pasif seperti magnetotellurik (MT). Metode CSAMT banyak digunakan dalam eksplorasi fisika seperti pada kajian eksplorasi minyak bumi, kajian mineral dan logam, penentuan struktur litologi bawah permukaan, kajian air bawah permukaan, dan penentuan potensi panas bumi. Telah dilakukan penelitian terdahulu berupa pengukuran dengan menggunakan metode CSAMT pada daerah prospek panas bumi. Pengukuran pada metode CSAMT tebagi kepada tiga zona pegukuran. Adapaun zona tersebut adalah near field, transisi, dan far field. Pada zona near field dan transisi data yang didapatkan perlu dikoreksi terlebih dahulu dengan menggunakan metode koreksi efek sumber. Pengambilan data dilakukan pada daerah Tulehu, provinsi Maluku. Secara geografis, Tulehu merupakan sebuah daerah yang terletak diarah timur dari pulau Ambon. Daerah ini memiliki ketinggian 10 – 450 meter. Terdapat dua gunung vulkanik yaitu Gunung Eriwakang dengan ketinggian 350 meter dan gunung Salahutu dengan ketiggian 900 meter. Kedua gunung berapi ini sudah tidak aktif. Berdasarkan struktur geologi batuan penyusun daerah Tulehu dan sekitarnya berupa Limestone yang memiliki presentase sekitar 24,72 %. Selain itu juga terdiri dari Aluvial tepatnya pada daerah disekitar teluk Tulehu dan gunung Terang Alam (Huwe). Pada daerah yang berada disekitar gunung Eriwakang struktur batuan berupa Pyroklastik yang menutupi bagian atas gunung. Secara struktur geologi daerah ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sumber energi panas bumi. Hal ini dikarenakan terdapat informasi geologi dari area penelitian berupa manifestasi panas bumi berupa mata air panas. Struktur patahan didominasi oleh patahan normal seperti patahan Banda, patahan Banda-Hatuasa, dan patahan Huwe dengan orientasi barat daya-timur laut. Beberapa penelitian terdahulu sudah pernah dilakukan pada daerah ini, seperti pengukuran dengan menggunakan metode gravity. Dari hasil inversi 2D Data CSAMT diperoleh hasil pada daerah dangkal cenderung nilai resistivitas dari sedang ke tinggi, sedangkan pada daerah yang lebih dalam nilai resistivitas cenderung lebih rendah. Terdapat beberapa kemungkinan penyebab nilai resistivitas rendah seperti keberadaan kantung magma, keberadaan zona hidrotermal, dan keberadaan zona teralterasi hidrotermal. Hasil model CSAMT terkonfirmasi dengan adanya hasil data pengukuran gravity. Anomali gravity yang tinggi dibagian barat daya mengindikasikan intrusi batuan magmatik yang kuat. Diperkirakan pada daerah ini terdapat batuan magmatik yang berasal dari magma yang sudah membeku, namun masih menyimpan panas yang berpotensi menjadi heat source pada sebuah sistem panasbumi.