SAM adalah suatu misil yang ditembakkan dari permukaan ke udara dan merupakan senjata
pertahanan udara paling efektif dalam menghadapi pesawat tempur. Indonesia sendiri
membutuhkan banyak pertahanan udara dikarenakan areanya yang luas dan strategis. Oleh
karena itu, pengembangan SAM di Indonesia dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan
kebutuhan misil terhadap negara lain. Roket R-Han 122B adalah roket buatan Indonesia yang
berpotensi untuk dikembangkan menjadi SAM. Pada tugas sarjana ini dilakukan kajian
pengembangan sistem panduan kendali terbang berbasis roket kaliber 122 mm. Kajian
dilakukan dengan memodelkan dinamika misil, sistem panduan, dan sistem kendali.
Pemodelan dinamika misil didasarkan pada persamaan 6 DOF (Degrees of Freedom) benda
tegar. Dalam memodelkan dinamika misil dibutuhkan data-data aerodinamika misil, data
tersebut dapat diperoleh dari program Missile Datcom. Pemodelan sistem panduan didasarkan
pada hukum panduan proportional navigation. Pemodelan sistem kendali didasarkan pada
metode LQR (Linear Quadratic Regulator). Pemodelan tersebut dilakukan pada perangkat
lunak Simulink. Simulasi dijalankan dengan beberapa variasi skenario. Analisis dilakukan
dengan melihat lintasan misil, perintah percepatan misil, percepatan misil, defleksi bidang
kendali, jarak misil dengan target atau CPA (closest point approach) saat mencapai target, dan
waktu yang dibutuhkan untuk mengenai target. Hasil simulasi menunjukkan bahwa misil
mampu mencegat target dengan banyak kondisi. Namun, pada beberapa kondisi target, misil
tidak mampu mencegat target tersebut.