Industri kehutanan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.
Produk kayu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui
penambahan nilai investasi, peningkatan kinerja ekspor, penerimaan negara,
penciptaan peluang usaha, dan penyerapan tenaga kerja. Perhutani, sebagai badan
usaha milik negara, memiliki tanggung jawab untuk mengelola sumber daya hutan dari
hulu hingga hilir di pulau Jawa, dengan total luas sekitar 1,38 juta ha.
Perkembangan Teknologi dan Industri 4.0 mengarahkan Kementerian Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membuat regulasi dalam peningkatan tata kelola
TI sebagai keunggulan kompetitif. Seluruh BUMN wajib melaksanakan Asesmen
INDI 4.0 dan Asesmen Kematangan TI. Perhutani sudah melakukan kedua penilaian
tersebut pada tahun 2021, namun skor akhir masih di bawah skor minimal yang telah
ditetapkan Kementerian BUMN.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi transformasi
digital untuk mengisi gap dari penilaian sebelumnya sehingga Perhutani dapat
meningkatkan nilai akhirnya pada Asesmen INDI 4.0 dan Asesmen Kematangan TI
berikutnya. Tahapan penelitian ini terdiri dari Analisis Lingkungan Bisnis melalui
Analisis Internal menggunakan PESTLE dan Porter 5 Force, kemudian Analisis
Eksternal menggunakan VRIO Framework dan Tata Kelola IT. Tahap selanjutnya,
analisis SWOT dan TOWS dari analisis faktor internal dan eksternal yang sudah
ditemukan. Hasil analisis pada tahap sebelumnya menjadi acuan Perumusan Strategi
Transformasi Digital yang berisi inisiatif perbaikan dan desain Roadmap Transformasi
Digital sebagai Strategi Transformasi Digital selama lima tahun dengan area yang
mencakup seluruh aktivitas perusahaan sebagai pedoman Tata Kelola TI yang menjadi
tanggung jawab Divisi TI dan kerjasama dengan unit kerja lain di Perhutani.