digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri kehutanan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Produk kayu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penambahan nilai investasi, peningkatan kinerja ekspor, penerimaan negara, penciptaan peluang usaha, dan penyerapan tenaga kerja. Perhutani, sebagai badan usaha milik negara, memiliki tanggung jawab untuk mengelola sumber daya hutan dari hulu hingga hilir di pulau Jawa, dengan total luas sekitar 1,38 juta ha. Perkembangan Teknologi dan Industri 4.0 mengarahkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membuat regulasi dalam peningkatan tata kelola TI sebagai keunggulan kompetitif. Seluruh BUMN wajib melaksanakan Asesmen INDI 4.0 dan Asesmen Kematangan TI. Perhutani sudah melakukan kedua penilaian tersebut pada tahun 2021, namun skor akhir masih di bawah skor minimal yang telah ditetapkan Kementerian BUMN. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi transformasi digital untuk mengisi gap dari penilaian sebelumnya sehingga Perhutani dapat meningkatkan nilai akhirnya pada Asesmen INDI 4.0 dan Asesmen Kematangan TI berikutnya. Tahapan penelitian ini terdiri dari Analisis Lingkungan Bisnis melalui Analisis Internal menggunakan PESTLE dan Porter 5 Force, kemudian Analisis Eksternal menggunakan VRIO Framework dan Tata Kelola IT. Tahap selanjutnya, analisis SWOT dan TOWS dari analisis faktor internal dan eksternal yang sudah ditemukan. Hasil analisis pada tahap sebelumnya menjadi acuan Perumusan Strategi Transformasi Digital yang berisi inisiatif perbaikan dan desain Roadmap Transformasi Digital sebagai Strategi Transformasi Digital selama lima tahun dengan area yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan sebagai pedoman Tata Kelola TI yang menjadi tanggung jawab Divisi TI dan kerjasama dengan unit kerja lain di Perhutani.