BAB 1 - MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - MUHAMMAD ANDHIKA PRATAMA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - MUHAMMAD ADHIKA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - MUHAMMAD ANDHIKA KU
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Perubahan dan penggunaan lahan merupakan isu yang penting dalam pengelolaan
sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan. Memahami faktor-faktor yang
berkontribusi pada perubahan lahan dapat memberikan wawasan yang berharga untuk
pengambilan keputusan dan perencanaan wilayah. Dalam dekade terakhir, Jawa Timur
mengalami fenomena perubahan lahan yang cukup signifikan yang berdampak negatif
pada lingkungan dan kehidupan manusia, sehingga perlu dilakukan upaya
pengendalian lahan dengan mengidentifikasi faktor pendorong terjadinya perubahan
lahan yang mewakili aspek fisik seperti elevasi, kemiringan lereng, dan jenis tanah,
aspek sosial berupa pertumbuhan penduduk dan ekonomi berupa aksesibilitas. Tujuan
penelitian ini yaitu menganalisis pola perubahan lahan pada tahun 2000 – 2018 dan
mengidentifikasi faktor pendorong utama perubahan tutupan lahan di Jawa Timur.
Metode regresi random forest merupakan jenis machine learning yang digunakan
dalam penelitian ini karena mampu mengatasi kompleksitas dalam data serta memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pengaruh faktor pendorong
terhadap perubahan lahan, sedangkan untuk pola perubahan lahan, analisis dilakukan
dengan membagi menjadi 3 periode dengan interval 6 tahun. Data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi data tutupan lahan yang bersumber KLHK, data DEM,
data GRIP, data Soil Map of the World, data administrasi Jawa Timur serta data
Worldpop. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada 3 periode perubahan lahan,
kelas lahan hutan berpotensi menjadi pertanian lahan kering dan kelas vegetasi
tergenang berpotensi menjadi tambak. Kawasan terbangun memiliki persentase
kenaikan terbesar yaitu 33,24% sementara lahan terbuka memiliki persentase
penurunan terbesar yaitu 22,37%. Hasil model regresi random forest dengan variabel
independen berupa 7 faktor pendorong dan variabel dependen menggunakan luas
perubahan lahan didapatkan nilai koefisien determinasi sebesar 87,26% yang
menandakan pengaruh kuat dari faktor pendorong terhadap tingkat luas perubahan,
dengan variabel jarak ke pusat ekonomi sebagai faktor pendorong utama.