digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan daerah pertemuan empat lempeng besar di dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Laut Filipina. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi suatu negara yang sangat rentan terhadap risiko gempa bumi, baik tektonik maupun vulkanik. Selain mengakibatkan korban jiwa, gempa bumi tektonik maupun vulkanik juga dapat mengakibatkan terjadinya kerugian finansial akibat properti dan infrastruktur yang rusak. Dalam tugas akhir ini, dibahas suatu metodologi untuk memodelkan kerugian finansial yang diakibatkan gempa bumi tektonik dengan memanfaatkan Earthquake Catastrophe (CAT) Model. Suatu software OpenQuake yang dikembangkan oleh Global Earthquake Model (GEM), menggunakan katalog gempa bumi sintetis dalam membangun model kerugian finansial akibat gempa bumi tektonik. Sebagai pembanding, di dalam Tugas Akhir ini, dibangun Event Loss Table (ELT) berdasarkan distribusi peluang moment magnitude gempa bumi tektonik mainshocks di megathrust. Secara khusus, ELT yang dibangun adalah ELT untuk kerugian finansial yang dialami residensial di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Kerugian finansial dimodelkan menggunakan Collective Risk Model dan simulasi Monte-Carlo digunakan untuk membangkitkan beberapa ELT. Dari ELT yang dihasilkan, ukuran risiko Value-at-Risk dan Tail Value-at-Risk yang bersesuaian digunakan untuk membuat beberapa skema model risiko kerugian finansial yang dialami residensial di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya tersebut.