digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800



BAB 1 M. Harfiqi Arsyatama W.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 M. Harfiqi Arsyatama W.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 M. Harfiqi Arsyatama W.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 M. Harfiqi Arsyatama W.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 M. Harfiqi Arsyatama W.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA M. Harfiqi Arsyatama W.
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas pertanian yang potensial sebagai sumber minyak nabati di Indonesia. Saat ini produk olahan kelapa terus dikembangkan, terutama minyak kelapa bening atau Virgin Coconut Oil (VCO). Karena kandungan asam laurat pada VCO yang mencapai 50%, VCO terkenal memiliki khasiat dan manfaatnya yang banyak seperti antibakteri, antivirus, antijamur, dan antiprotozoa. Asam laurat dapat membentuk monolaurin melalui reaksi esterifikasi enzimatis dengan gliserol. Monolaurin merupakan monoasilgliserol yang berasal dari asam laurat dan terkenal memiliki bermacam manfaat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi optimum reaksi esterifikasi enzimatik asam laurat dari Virgin Coconut Oil untuk memperoleh VCO dengan kandungan monolaurin yang tinggi. Penelitian ini dimulai dengan melakukan reaksi esterifikasi enzimatis antara substrat asam laurat dan gliserol dengan katalis Lipase Type VII dari Candida Rugosa. Reaksi dilakukan dengan variasi perbandingan substrat asam laurat dan gliserol (1:3, 1:5, dan 1:7), variasi temperatur reaksi (40°C, 50°C, dan 60°C), dan variasi kadar katalis (3% , 4%, dan 5%). Setelah didapatkan kondisi optimum dari esterifikasi asam laurat, substrat diubah menjadi VCO. Dari hasil reaksi esterifikasi enzimatis gliserol dan asam laurat diperoleh kondisi operasi optimum pada perbandingan jumlah mol gliserol dan asam laurat 1:7, temperatur reaksi 40°C, dan kadar katalis 3% dengan nilai angka penyabunan sebesar 165,5 mg KOH/g minyak dan angka iod sebesar 0,90 g iod/100 g. Dengan kondisi operasi yang sama, esterifikasi enzimatis VCO menghasilkan kenaikan kandungan monolaurin hingga 1,47%.Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan komoditas pertanian yang potensial sebagai sumber minyak nabati di Indonesia. Saat ini produk olahan kelapa terus dikembangkan, terutama minyak kelapa bening atau Virgin Coconut Oil (VCO). Karena kandungan asam laurat pada VCO yang mencapai 50%, VCO terkenal memiliki khasiat dan manfaatnya yang banyak seperti antibakteri, antivirus, antijamur, dan antiprotozoa. Asam laurat dapat membentuk monolaurin melalui reaksi esterifikasi enzimatis dengan gliserol. Monolaurin merupakan monoasilgliserol yang berasal dari asam laurat dan terkenal memiliki bermacam manfaat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kondisi optimum reaksi esterifikasi enzimatik asam laurat dari Virgin Coconut Oil untuk memperoleh VCO dengan kandungan monolaurin yang tinggi. Penelitian ini dimulai dengan melakukan reaksi esterifikasi enzimatis antara substrat asam laurat dan gliserol dengan katalis Lipase Type VII dari Candida Rugosa. Reaksi dilakukan dengan variasi perbandingan substrat asam laurat dan gliserol (1:3, 1:5, dan 1:7), variasi temperatur reaksi (40°C, 50°C, dan 60°C), dan variasi kadar katalis (3% , 4%, dan 5%). Setelah didapatkan kondisi optimum dari esterifikasi asam laurat, substrat diubah menjadi VCO. Dari hasil reaksi esterifikasi enzimatis gliserol dan asam laurat diperoleh kondisi operasi optimum pada perbandingan jumlah mol gliserol dan asam laurat 1:7, temperatur reaksi 40°C, dan kadar katalis 3% dengan nilai angka penyabunan sebesar 165,5 mg KOH/g minyak dan angka iod sebesar 0,90 g iod/100 g. Dengan kondisi operasi yang sama, esterifikasi enzimatis VCO menghasilkan kenaikan kandungan monolaurin hingga 1,47%.