Perpustakaan Digital ITB

Daerah Sanga-sanga terletak di pesisir Kabupaten Kutai Kalimantan Timur. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah penghasil minyak bumi yang sangat penting untuk Indonesia. Namun sejarah pembentukan Antiklinorium Samarinda di Sanga-sanga sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Tujuan dari penellitian ini antara lain untuk memahami karakteristik struktur daerah Sanga-sanga, membuat peta struktur waktu dan peta struktur kedalaman dari bentukan struktur yang ada, serta memahami sejarah terbentuknya Antiklinorium Samarinda melalui rekonstruksi palinspatik dan korelasi terhadap sejarah tektonik regional. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rekonstruksi palinspatik untuk melihat sejarah deformasi dengan cara mengembalikan kondisi lapisan ke bentuk sebelum terjadinya deformasi. Interpretasi struktur dan horizon yang dilakukan menunjukkan daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua daerah. Daerah struktur barat yang meliputi 60% daerah penelitian ditandai dengan struktur sesar berarah ke barat dan sinklin lebar diselingi antiklin-antiklin sempit, dan daerah struktur timur yang meliputi 40% daerah peneltian ditandai dengan struktur sesar berpasangan. Rekonstruksi palinspatik menunjukkan daerah penelitian mengalami deformasi berupa pemendekan membentuk sinklin-sinklin dan antiklin di daerah penelitian. Adapun sejarah pembentukan Antiklinorium Samarinda dimulai saat terjadi pengangkatan di Tinggian Kuching (barat daerah penelitian) pada Miosen Awal. Sabuk lipatan yang berumur lebih muda kemudian terbentuk di sebelah timur dari Tinggian Kuching melalui proses gravitational gliding. Proses ini membentuk model antiklinorium strike-slip yang dipengaruhi oleh inversi dan reaktifasi sesar-sesar ekstensional antara Blok Paternoster dan sesar strike-slip Sangkulirang. Defomasi bermigrasi secara progresif dari barat ke timur membentuk sesar inversi dan disertai migrasi deposenter cekungan ke arah timur.