Pada bulan Desember 2019 lapangan minyak XMAN mengalami masalah kehilangan
produksi minyak karena beberapa faktor masalah fasilitas produksi: kebocoran pipa
bawah laut, suplai power, dan lain-lain. Kejadian tersebut memberikan dampak negatif
pada kinerja PEP Asset 3 menyebabkan target produksi tidak tercapai, peningkatan
biaya pemeliharaan, dan menyebabkan masalah lingkungan.
Berdasarkan data produksi 2020-2021, terdapat identifikasi 3 top surface bad actor
yang menyebabkan penyumbang kehilangan produksi minyak. Surface bad actor dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kategori: kebocoran pipa bawah laut 12” MOL XAP -
Balongan, permasalahan GTG 1A & 1B, dan kebocoran pipa bawah laut 12” MOL dari
platform XMA ke XAP. Untuk mencari akar penyebab dan faktor yang paling dominan
dari permasalahan tersebut, peneliti melakukan diagram Tulang Ikan dan Failure Mode
Effect Analysis (FMEA) yang dikombinasikan dengan diagram Pareto.
Dengan metode value-focused thinking, peneliti dan tim fokus mengembangkan
alternatif yang dapat diterapkan. Ada 4 alternatif solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalah ini: Penggantian segmental pipa bawah laut 12 inch sepanjang 6
Km dari XAP ke MOS Balongan, Penggantian total pipa bawah laut 12 inch sepanjang
28 Km, injeksi bahan kimai secara kontinyu, Sewa floating production storage and
offloading (FPSO). Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) untuk menentukan solusi terbaik. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh 3
kriteria dalam value tree. Kriteria tersebut berupa Cost, Benefit, dan Risk. Kriteria biaya
memiliki 2 subkriteria yaitu biaya modal dan biaya operasi & pemeliharaan. Kriteria
benefit memiliki 4 subkriteria yang terdiri dari kemudahan operasional, kemudahan
pemeliharaan, tambahan produksi minyak dan waktu pemasangan. Kriteria terakhir
adalah risiko, yang memiliki 1 subkriteria: potensi hydrocarbon release atau tumpahan
minyak ke lingkungan. Perhitungan dengan metode AHP didapatkan penggantian
segmental pipa bawah laut 6 Km 12 inch menjadi solusi terpilih.