digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vanessa
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Proses inflamasi melibatkan sel makrofag yang dapat terpolarisasi menjadi dua tipe, yakni makrofag M1 yang proinflamasi dan makrofag M2 yang antiinflamasi, sesuai dengan kondisi lingkungannya. Gangguan pada keseimbangan proporsi M1 dan M2 dapat memunculkan sejumlah kelainan pada tubuh, seperti inflamasi kronis jika proporsi M1 melebihi batas. Plant-derived exosome-like nanoparticles (PDEN) merupakan nanovesikel dari tumbuhan yang menyerupai eksosom mamalia dan memiliki kelebihan, seperti biokompabilitas yang baik dan dapat diproduksi dalam jumlah banyak, serta sejumlah bioaktivitas yang telah dilaporkan. PDEN juga ditemukan mengandung komponen-komponen bermanfaat, seperti protein, lipid, miRNA, dan metabolit tumbuhan. Ciplukan (Physalis peruviana) telah digunakan sebagai obat tradisional pada kalangan masyarakat dan juga dilaporkan memiliki berbagai bioaktivitas yang baik, seperti antiinflamasi. Bioaktivitas yang ditunjukkan tidak terlepas dari metabolit-metabolit yang dikandung ciplukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui potensi antiinflamasi PDEN ciplukan dalam polarisasi makrofag (macrophage polarization). Sel yang digunakan pada penelitian ini adalah RAW 264.7. PDEN ciplukan diisolasi dari buah ciplukan dengan metode gabungan sentrifugasi dan polyethylene glycol (PEG) 6000 12%. Hasil karakterisasi dengan particle size analyzer (PSA) dan transmission electron microscope (TEM) menunjukkan rata-rata PDEN ciplukan berukuran 227,7 ± 37,5 nm dan berbentuk bulat. PDEN ciplukan tidak menimbulkan sitotoksisitas pada RAW 264.7 hingga konsentrasi 60 ?g/mL dan sudah dapat di-uptake oleh sel pada masa inkubasi 2 jam. RAW 264.7 diinduksi dengan lipopolisakarida (LPS) 100 ng/mL untuk menghasilkan fenotipe M1. Pemberian PDEN ciplukan menurunkan produksi nitric oxide (NO) pada RAW 264.7 terinduksi LPS, terutama pada konsentrasi 40 ?g/mL. Melalui uji flow cytometry, persentase sel positif CD80, (marker M1) cenderung menurun ketika diberikan PDEN ciplukan, meskipun tidak signifikan. Pemberian PDEN ciplukan 20 ?g/mL juga memiliki peningkatan persentase sel positif CD209 (marker M2) paling tinggi dibandingkan pemberian konsentrasi PDEN ciplukan lainnya. Hasil- hasil ini menunjukkan PDEN ciplukan memiliki potensi antiinflamasi melalui kemampuan menurunkan produk M1 dan mendorong polarisasi M1 menjadi M2 sehingga layak untuk diteliti lebih lanjut aplikasinya sebagai obat terapeutik ke depannya.