ABSTRAK Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB6 Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Stefanie Priskilla Atteng
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan penduduk di Indonesia membuat menurunnya lahan produktif yang
dimiliki karena adanya alih fungsi lahan menjadi pemukiman khususnya di wilayah
perkotaan. Hampir sebagian besar wilayah kota hingga pinggiran kota mulai
berubah menjadi pemukiman maupun pabrik industri. Hal tersebut pun berdampak
pada ketersediaan pangan yang ada dimana semakin menipisnya lahan semakin
sedikit pula pangan yang tersedia, namun kebutuhannya terus meningkat beriringan
dengan meningkatnya jumlah penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan menerapkan sistem urban
farming. Penerapan sistem tersebut dapat dilakukan dengan inovasi baru berupa
raised bed yang dapat meningkatkan estetika serta dapat dibuat dimana saja asalkan
ada lahan atau petak kosong. Banyak tanaman hortikultura yang dapat dibudidaya
dalam raised bed dan salah satunya adalah caisim (Brassica chinensis var.
parachinensis). Untuk memperoleh produk caisim yang optimal, diperlukan media
tanam yang pas dan sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Dilakukanlah penelitian ini untuk menentukan komposisi media tanam terbaik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman caisim (Brassica chinensis var.
parachinensis) yang ditanam pada sistem raised bed. Hasil dari penelitian ini
adalah media tanam dengan kandungan kasgot yang lebih banyak memberikan
pengaruh paling baik hampir untuk seluruh parameter yang diukur karena kasgot
memberikan unsur hara N, P, dan K yang mencukupi kebutuhan dari tanaman
caisim yang dibudidaya pada penelitian ini. Media tanam terbaik dihasilkan oleh
perlakuan P3 dengan perbandingan komposisi media tanam tanah, arang sekam,
kasgot, dan bahan organik adalah 2:1:3:2.