Beberapa tahun terakhir ini, teknologi telekomunikasi seluler telah memasuki era
teknologi seluler 5G (Fifth Generation). Di Indonesia, penyediaan layanan seluler
5G memiliki tantangan dengan luasnya wilayah Indonesia yang berbentuk
kepulauan. Salah satu solusi untuk permasalahan ini adalah HAPS (High Altitude
Platform Station).
Pada Tesis ini, akan dilakukan analisis interferensi pada sistem seluler 5G dan
sistem HAPS pada pita frekuensi 2100 MHz, yang merupakan salah satu pita
frekuensi HAPS yang digunakan untuk sistem seluler 5G di Indonesia. Analisis
interferensi dilakukan dengan memodelkan sistem seluler 5G yang area layanannya
bersebelahan dengan sistem HAPS. Mobile station seluler yang akan dianalisis
interferensinya berada pada tepi sel seluler yang bersebelahan dengan sel HAPS.
Interferensi pada mobile station seluler ini berasal dari base station seluler dan base
station HAPS. Model kanal yang digunakan adalah Urban Macro, Urban Micro,
dan Rural Macro untuk mewakili lingkungan dalam sistem seluler 5G. Dengan
pemodelan tersebut dihitung nilai C/I dari mobile station yang terinferensi.
Pada Tesis ini dilakukan analisis pengaruh jumlah user HAPS dan jarak ke nadir
HAPS terhadap nilai C/I dari mobile station yang terinferensi. Hasilnya
menunjukan bahwa kedua parameter tersebut memberikan dampak yang cukup
signifikan terhadap nilai C/I. Selain itu pada penelitian ini dilakukan pula analisis
pengaruh pergerakan HAPS terhadap nilai C/I. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pergerakan HAPS baik secara vertikal maupun horizontal tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai C/I dari mobile station seluler.