digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK A.Muh. Alif Farhan
PUBLIC Alice Diniarti

Tingginya kasus kekurangan gizi pada anak masih menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini. Stunting merupakan masalah terhambatnya pertumbuhan tubuh akibat kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi dengan baik dalam waktu yang cukup lama sehingga berdampak pada gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang diakibatkan stunting terhadap kemampuan kognitif melalui perbandingan hasil uji puzzle geometri dan nilai PSD gelombang otak gamma pada anak terindikasi stunting dan non-stunting. Pada uji puzzle ini dilakukan penilaian berdasarkan (a) tingkat kesulitan; (b) latensi; dan (c) bobot pengerjaan puzzle untuk mengamati kemampuan kognitif anak. Uji puzzle geometri dilakukan seiring dengan perekaman gelombang otak menggunakan MuseTM EEG pada 44 naracoba siswa SD berusia 6-8 tahun yang dikelompokkan berdasarkan status gizi dan lokasi pengambilan data (Kecamatan Takari dan Kota Kupang). Uji Kruskal Wallis dilakukan untuk menganalisis perbedaan latensi dan bobot pengerjaan uji puzzle geometri, sementara uji one-way ANOVA dilakukan untuk menganalisis perbedaan hasil skoring uji puzzle geometri dan nilai PSD gelombang gamma pada anak terindikasi stunting dan non-stunting. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata (p < 0.05) pada hasil uji puzzle geometri, yaitu anak terindikasi stunting memiliki bobot pengerjaan lebih rendah, latensi lebih lambat, dan hasil skoring yang lebih rendah jika dibandingkan dengan anak non-stunting. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh yang diakibatkan stunting terhadap perkembangan kognitif anak dalam mengenali dan mengingat bentuk geometri. Perbedaan ini juga ditunjukkan pada aktivitas gelombang gamma (p < 0.05) berupa nilai PSD yang lebih rendah pada anak terindikasi stunting dibandingkan dengan anak non-stunting selama melakukan uji puzzle geometri. Rendahnya aktivitas gelombang gamma ini mampu mengindikasikan adanya kesulitan dalam memahami, memproses, dan mengingat suatu informasi. Kesimpulan yang diperoleh adalah stunting mampu memberikan dampak negatif pada perkembangan kognitif anak yang ditinjau dari kemampuan mengenali, memahami, dan mengingat bentuk. Walaupun begitu, dibutuhkan pengujian kognitif lebih lanjut untuk melihat dampak stunting terhadap jenis kemampuan kognitif lainnya.