digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Cover Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 1 Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 2 Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 3 Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 4 Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Bab 5 Teguh 22008021.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi


Lapangan Mutiara terletak di sebelah selatan Blok Sanga?Sanga yang secara administratif termasuk kedalam provinsi Kalimantan Timur. Lapangan ini kirakira 60 km jaraknya dari ibu kota provinsi, Samarinda, kearah timurlaut. Luasnya sekitar 230 km2 yang berbatasan dengan lapangan Pamaguan di sebelah utara, Lapangan Samboja di sebelah selatan, garis pantai di sebelah timur, dan sesar naik Mutiara disebelah barat. Lapangan ini merupakan daerah kontrak Production Sharing (KPS) milik Vico Indonesia. Pada lapangan ini hidrokarbon mengisi reservoir secara acak baik secara vertikal maupun lateral. Dari data sumur yang dibor sepanjang puncak antiklin, secara statik, ternyata hanya 20% saja batupasir yang terisi hidrokarbon dengan kontak antara hidrokarbon dan air yang bervariasi. Dari data tersebut menunjukan adanya mekanisme tertentu yang mengotrol pengisian hidrokarbon pada lapangan ini. Sesar salah satunya yang berperan dalam mengontrol penyebaran hidrokarbon. Data seismik 3D dan atribut similaritas semblance telah diinterpretasi dan dianalisa untuk memetakan sesar pada daerah ini. Ada 3 orientasi sesar yang berkembang yaitu sesar naik dengan arah baratdaya - timurlaut, sesar normal arah barat – timur dan sesar geser berarah baratlaut – tenggara. Perhitungan statistik menunjukan bahwa sesar berorientasi baratlaut – tenggara, mempengaruhi penyebaran hidrokarbon. Dengan memplot besarnya persentase reservoir yang berisi gas yang ditembus sumur dengan jaraknya terhadap sesar diperoleh bahwa untuk lapisan batupasir interval E menunjukan hubungan yang baik, tetapi untuk interval yang lebih dalam tidak terdapat hubungan yang baik. Sesar geser ini merupakan jalur migrasi orde yang lebih lanjut yang hanya mempengaruhi interval yang dangkal Data statistik juga menunjukan bahwa semakin dalam interval reservoir, reservoir yang terisi hidrokarbon persentasenya semakin besar. Hal tersebut menunjukan bahwa pada lapangan ini migrasi secara vertikal lebih dominan dibandingkan secara lateral karena batuan induknya berada pada level yang lebih dalam sehingga semakin dekat reservoir dengan batuan induk semakin besar peluang reservoir yang terisi dengan hidrokarbon.. Hidrokarbon bermigrasi secara vertikal melalui bidang sesar.