ABSTRAK Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Rahma Zanafia Priyanta
PUBLIC Dewi Supryati
BAB 1 Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rahma Zanafia Priyanta
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Tingginya risiko psikososial yang dihadapi oleh pekerja industri real estat merupakan aspek
yang harus menjadi perhatian pihak manajemen perusahaan. Dengan adanya Peraturan
Kementerian Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2018 yang mewajibkan pengukuran dan
pengendalian risiko lingkungan kerja, perusahaan harus mengadakan asesmen terhadap
risiko yang ada, salah satunya risiko psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aspek psikososial serta menentukan rekomendasi intervensi untuk mengendalikan risiko
psikososial pada pekerja industri real estat di Indonesia. Asesmen pada penelitian ini
dilakukan dengan versi singkat New Brief Job Stress Questionnaire (NBJSQ) berbahasa
Indonesia. Responden pada penelitian berjumlah 182 pekerja dari dua perusahaan real estat.
Hasil analisis menunjukkan skor NBJSQ tertinggi pada variabel Compatibility with
task/work dan Self-actualization symptoms dengan rata-rata skor NBJSQ 3,692 dan 3,543
dari nilai maksimum 4. Sedangkan skor terendah pada variabel Job demands dan Support
from outside workplace dengan rata-rata skor 2,793 dan 2,830. Analisis variansi MANOVA
mengidentifikasi variabel jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap kondisi psikososial
pekerja, dengan pekerja perempuan menunjukkan simtom depresi dan reaksi fisik yang lebih
buruk dari pekerja laki-laki. Uji korelasi Spearman’s rho pada pekerja laki-laki menemukan
korelasi kuat pada beberapa faktor psikososial terhadap Self-actualization symptoms. Uji
korelasi pada pekerja perempuan menemukan hasil yang cukup sama, ditambah dengan
korelasi kuat antara Job demands dengan Anxiety symptoms, Depression symptoms, dan
Physical reactions. Berdasarkan hasil tersebut, disusun rekomendasi intervensi untuk
mengendalikan risiko psikososial yang dibagi dalam tiga kelompok, yakni aspek
pengelolaan kerja, faktor sosial di tempat kerja, dan kondisi lingkungan kerja. Saran bagi
penelitian berikutnya adalah penambahan jumlah sampel, periode penelitian yang berbeda,
dan implementasi rekomendasi intervensi pada perusahaan.