Abstrak Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Cover Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 1 Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 2 Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 3 Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 4 Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 5 Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Bab 6 Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi Daftar Pustaka Bertha Sondang 22008014.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evolusi struktur yang terjadi di wilayah
kerja Sangatta Barat yang merupakan konsesi dari PT. Kalimantan Kutai Energi,
apabila dikaitkan dengan tektonik regional yang terjadi di Cekungan Kutai, dalam
hal ini Sesar Sangkulirang. Sesar Sangkulirang merupakan sesar mendatar mengiri
regional yang berada di bagian utara daerah penelitian, sesar ini memanjang di
bagian utara Cekungan Kutai dan memiliki arah relatif barat laut – tenggara, sesar
ini kemudian menyatu dengan sesar Palu Koro di Sulawesi.
Rekonstruksi palinspatik diharapkan dapat memberikan gambaran tentang evolusi
struktur di daerah penelitian. Kurang lebih 65 lintasan seismik telah diinterpretasi
dan 5 sumur eksplorasi di daerah penelitian diintegrasikan guna memperoleh
gambaran mengenai struktur dan sedimentasi yang berada di daerah penelitian.
Interpretasi dan hasil rekonstruksi palinspatik ini membagi daerah penelitian
menjadi 3 fase yaitu 1) fase syn-rift pada kala Eosen 2) fase post-rift pada kala
Oligosen Awal 3) fase syn-inversion pada kala Oligosen Akhir. Pola struktur di
daerah penelitian diinterpretasikan merupakan struktur inversi, yang tereaktifasi
dari struktur tensional pada kala Eosen. Pada kala Miosen diperkirakan bahwa
sesar mendatar merotasi bagian utara daerah penelitian, sehingga menyebabkan
perbedaan pola struktur di daerah penelitian, dimana di bagian selatan memiliki
pola struktur utara timur laut – selatan barat daya sedangkan di bagian utara
memiliki pola lebih timur laut – barat daya.
Daerah penelitian juga memiliki potensi hidrokarbon yang ekonomis mengingat
pada fase syn-rift dimana pembukaan cekungan terjadi, memberikan potensi
terendapkannya batuan induk dan reservoir, pada fase post-rift dimana tektonik
tidak begitu aktif dan terjadi genang laut menyebabkan diendapkannya serpih
yang sangat baik sebagai batuan penutup, dan fase syn-inversion diharapkan dapat
membentuk perangkap untuk akumulasi hidrokarbon.