digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

JUDUL.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB-1.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB-2.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB-3.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

BAB-4.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

PUSTAKA Fanny Rosdiawan
PUBLIC Dedi Rosadi

Lampiran core description.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi

Lapangan Kasikan merupakan salah satu lapangan minyak yang dimiliki oleh Pertamina BOB PT. Bumi Siak Pusako yang terletak di Blok West Area, Cekungan Sumatera Tengah. Lapangan Kasikan ditemukan pada September 1972 dan mulai berproduksi pada Januari 1975. Reservoir produktif pada lapangan minyak Kasikan merupakan Formasi Bekasap. Walaupun telah berproduksi lama, tapi interpretasi fasies, sebaran dan geometri pada reservoir 500-sand A dan B belum terdefinisi dengan baik. Data yang digunakan untuk penelitian mencakup 36 sumur di Lapangan Kasikan dan 8 sumur di Lapangan sekitar blok West Area yang memiliki log sumur sinar gamma, log resistivitas, log densitas dan satu diantaranya memiliki batuan inti bor yaitu sumur Kasikan-25 serta data 3D seismik. Aspek penelitian meliputi deskripsi dan analisis batuan inti bor, interpretasi fasies, korelasi, analisis atribut seismik, pemetaan fasies, dan kualitas reservoir. Langkah yang dilakukan adalah deskripsi batuan inti bor untuk mengetahui asosiasi litofasies. Selanjutnya dibuat interpretasi asosiasi fasies menggunakan data log sumur. Data atribut seismik digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui penyebaran fasies secara lateral. Dari hasil analisis deskripsi batuan inti diinterpretasikan terdapat 2 litofasies yaitu upper estuarine channel dan estuarine mud dengan lingkungan pengendapan dari asosiasi fasies tersebut adalah wave dominated estuaries. Asosiasi fasies reservoir 500-sand A dan B sendiri adalah merupakan upper estuarine channel. Pola sebaran fasies upper estuarine channel berarah timur laut-barat daya. Kemudian pengendapan estuarine mud secara lateral menutupi seluruh Lapangan Kasikan. Atribut seismik secara regional juga mendukung interpretasi dengan memperlihatkan geometri upper estuarine channel yang mendukung hasil penelitian. Pemetaan terhadap nilai porositas dan permeabilitas menunjukkan pola yang sama dengan pola sebaran fasies. Dapat disimpulkan bahwa pola sebaran nilai porositas dan permeabilitas dikontrol oleh proporsi asosiasi fasies yang ada pada interval. Untuk strategi optimasi dapat didasarkan oleh pola sebaran fasies dan distribusi nilai rata-rata porositas dan permeabilitas, yaitu perlu adanya penambahan sumur injeksi baru pada lokasi struktur yang lebih rendah (flank) atau memanfaatkan sumur-sumur yang tidak ekonomis (tidak aktif) dengan merubah konfigurasi sumur tersebut menjadi sumur injeksi air daerah dengan permeabilitas baik, namun bagian timur lapangan tidak direkomendasikan untuk diinjeksikan air, karena memiliki nilai porositas dan pemeabilitas yang kecil, sehingga akan lebih efisien jika dilakukan pengeboran horizontal untuk lebih memperluas kontak dengan reservoir.